Tesis
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Tangerang
Daerah Kota Tangerang adalah daerah yang merupakan penyangga DKI Jakarta, dan sebagian masyarakatnya bekerja di DKI Jakarta. Sehingga banyak permasalahan- permasalahan dibidang lingkungan hidup dan juga merupakan yang termasuk didalamnya adalah permasalahan sampah. Maka hal tersebut diatas merupakan akibat dari jumlah perkembangan penduduk yang seamkin pesat sehingga banyak bermunculan timbulan- timbulan sampah. Maka Pemerintah Daerah Kota Tangerang membuat rencana strategis dalam persampahan. Dan hal tersebut merupakan menindaklanjuti Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Adapun program yang sudah dilaksanakan adalah program bank sampah yang merupakan tujuan utama untuk mengurangi timbulan sampah ditempat.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena yang ada di masyarakat dalam pelaksanaan program Bank Sampah yang ada dikota Tangerang. Masyarakat belum mengerti dan memahami serta mengubah pola pikir (mind set) mereka terhadap sampah. Sampah yang masih dianggap sebagai masalah. Sehingga masih banyak timbulan sampah yang tersebar di wilayah Kota Tangerang. Mereka belum seluruhnya memilah sampah menjadi minimal dua jenis, yaitu sampah basah dan sampah kering dalam wadah yang berbeda. Pemilahan tersebut sebagai dasar untuk pengelolaan sampah lebih lanjut. Pola pikir masyarakat belum mengarah pada pemanfaatan sampah sebagai sumber daya ekonomi dan belum sepenuhnya berperan dalam rangka usaha pengurangan sampah di sumber. Sehingga Pengelolaan bank sampah belum berjalan sesuai yang diharapkan. Karena masih tingginya volume pembuangan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir. Sehingga hal tersebut dapat mengetahui partisipasi masyarakat pada pengelolaan bank sampah yang ada di Kota Tangerang dengan metode studi kasus pada pengelola bank sampah yaitu di Perumahan Bugel Indah Kelurahan Bugel Kecamatan Karawaci, Perumahan Batuceper Indah Kelurahan Batuceper Kecamatan Batuceper dan Perumahan Kunciran Indah Kelurahan Kunciran Indah Kecamatan Pinang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian program bank sampah ini mengambil teori dari Handoko (1998 : 31) yang menyimpulkan tentang bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota, bahwa program Bank sampah ini ditinjau dari tiga faktor dilihat dari Partisipasi Masyarakat yaitu: partisipasi perencanaan, partisipasi pelaksanaan, dan partisipasi pengawasan. Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah bahwa dilihat dari partsisipasi perencanaan masyarakat sangat respon dalam dukungan perencanaan, mereka aktif memberikan gagasan dan pemikiran tentang bank sampah. Dalam factor pelaksanaan masyarakat harus terus-menerus mendapatkan sosialisasi maupun pendampingan tentang bank sampah sehingga program ini dapat berjalan dengan baik, tetapi petugas sumber daya manusia yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam hal ini di Bidang Bina Program yang merupakan bidang yang menangani program bank sampah masih kurang masksimal untuk memberikan binaan ataupun sosialisai. Sedangkan dari aspek pengawasan dari masyarakat sendiri sangat aktif begitu juga dari Lurah dan mentor bank sampah sangat aktif mengawasi jalannya pengelolaan bank sampah. Sehingga tujuan akhir dari program bank sampah ini menjadikan Kota Tangerang yang bersih, hijau, indah dan nyaman.
Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan pelaksanaan program bank sampah ini ada beberapa hal yang kiranya perlu disarankan, yaitu :
1. Dari aspek Partisipasi Perencanaan; Perlu adanya pendampingan dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat tentang kegiatan bank sampah ini, mengingat penanganan sampah melalui model kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan hanya dalam satu kali kegiatan tanpa tindak lanjut yang berkesinambungan sehingga masyarakat aktif memberikan gagasan dan pemikirannya tentang bank sampah.
2. Aspek Partisipasi Pelaksanaan; Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam hal ini Bidang Bina Program, sehingga Bank Sampah ini akan lebih berkembang dan bisa menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dapat menghasilkan profit, dapat menambah kesempatan kerja dan pendapatan keluarga.
3. Aspek Partisipasi Pengawasan; dengan Peningkatan sumber daya manusia khususnya petugas sosialisasi dan mentor bank sampah yang ada maka masyarakat mau dan peduli terhadap pengawasan pengelolaan bank sampah. Dan perlunya manajemen yang baik dalam pengelolaan setiap Bank Sampah Untuk mendorong penabung atau nasabah lebih aktif menabung maka pengelola atau pengurus Bank Sampah bisa memberikan hadiah atau doorprize bagi penabung atau nasabah yang memiliki jumlah tabungan sampah yang banyak.
Tidak tersedia versi lain