Skripsi
Kepuasan Kerja Petugas Kesehatan Dalam Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat
Dalam melaksanakan tugasnya, petugas kesehatan dihadapkan pada dua potensi bahaya sekaligus, yaitu potensi bahaya kekerasan (fisik maupun psikis) yang mungkin dilakukan oleh para tahanan / narapidana dan potensi bahaya tertular penyakit. Namun karena latar belakang pendidikannya, mereka dianggap sudah harus mengerti dan mampu melindungi dirinya sendiri. Padahal untuk itu, selain diperlukan pengetahuan dan kesadaran dari para petugas kesehata juga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja petugas kesehatan dalam keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sebagai human instrument yang memilih key informan sebagai sumber data. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, pedoman wawancara dan pedoman telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek ekstrinsik yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja masih belum dapat memuaskan para petugas kesehatan baik dalam sub aspek keamanan kerja, kondisi kerja, prosedur maupun mutu supervisi. x Demikian juga pada aspek intrinsik, mereka juga belum puas dalam sub aspek pekerjaan itu sendiri maupun kemungkinan berkembang. Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa petugas kesehatan belum puas dengan kedua aspek baik aspek ekstrinsik maupun intrinsik yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini disebabkan karena alasan keamanan dan karena kurangnya anggaran yang dimiliki Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat. Karena anggaran untuk alat pelindung diri yang terbatas dan masih menyatu dengan anggaran obat mengakibatkan sulit untuk meminta penambahan karena berarti akan mengurangi anggaran untuk obat, oleh karena itu penggunaan alat pelindung diri habis pakai harus dikontrol dengan cermat hanya untuk kegiatan di poliklinik Rutan Jakarta Pusat saja. Selain itu perlu dipertimbangkan untuk mengirim proposal kepada perusahaan – perusahaan obat rekanan Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan untuk membantu kecukupan ketersediaan alat pelindung diri habis pakai sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility
Tidak tersedia versi lain