Tesis
Strategi Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil pada Staf Utama Operasi Polri
Pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Staf Utama Operasi Kepolisian Republik Indonesia dinilai belum optimal. Permasalahan utama yang teridentifikasi meliputi: 1. Ketidaksesuaian jumlah riil PNS dengan Daftar Susunan Personel (DSP), yang mengakibatkan personel melaksanakan pekerjaan di luar tanggung jawabnya dan berdampak pada pemanfaatan kompetensi yang tidak maksimal, 2. Rendahnya animo PNS untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan 3. Belum adanya evaluasi dan tindak lanjut yang khusus terkait pengembangan kompetensi PNS. Faktor penghambat lain termasuk kurangnya motivasi individu, karena adanya status Pemangku Sementara (PS) yang mendapat tunjangan setara dengan pejabat definitif tanpa harus mengikuti pendidikan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi belum optimalnya pengembangan kompetensi PNS di Stamaops Polri dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pengembangan kompetensi tersebut.. Metode yang digunakan adalah kualitatif.. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, telaah dokumen, dan instrumen penelitian. Informan kunci yang diwawancarai sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi pengembangan kompetensi harus terstruktur dan multidimensi. Strategi utama yang diusulkan untuk mengoptimalkan pengembangan kompetensi PNS adalah: 1. Peningkatan penguasaan teknologi informasi, 2. Penguatan pendidikan berbasis kompetensi spesialisasi dan manajerial, 3. Sertifikasi terhadap keahlian tertentu dan 4. Penerapan sistem pembinaan karier yang terintegrasi melalui pelatihan berkelanjutan dan evaluasi kompetensi secara periodik.
Tidak tersedia versi lain