Tesis
Strategi Perlindungan Finansial Sebagai Alternatif Pembiayaan Asuransi Barang Milik Negara Di Kementerian Keuangan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko bencana tertinggi di dunia. Kerentanan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi berdampak langsung terhadap keberlangsungan pelayanan publik akibat kerusakan infrastruktur dan BMN (BMN). Pemerintah telah menerapkan skema asuransi BMN sejak 2019 melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2019, namun cakupan asuransi masih sangat terbatas baik secara nilai maupun jumlah objek yang dipertanggungkan. Keterbatasan kapasitas fiskal negara memperkuat urgensi untuk mengeksplorasi alternatif pembiayaan asuransi yang lebih berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif strategi perlindungan finansial terhadap BMN dan merumuskan strategi skema pembiayaan yang efektif dan efisien. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan studi literatur terhadap praktik internasional seperti Contingent Credit Line (Cat-DO), Catastrophe Bonds (Cat Bonds), Public-Private Partnerships (PPP), Pooling Fund Bencana (PFB), Sovereign Wealth Funds (SWFs), Wealth-Based Financing penelitian ini menemukan bahwa diversifikasi skema pembiayaan melalui sinergi anggaran, reasuransi pemerintah, dana cadangan bencana, dan pembiayaan berbasis pasar merupakan langkah strategis. Temuan ini memberikan rekomendasi penting bagi pembuat kebijakan di Kementerian Keuangan untuk membangun sistem perlindungan aset negara yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi jangka panjang guna memastikan kesinambungan pelayanan publik pascabencana.
Tidak tersedia versi lain