Tesis
Implementasi Kebijakan Layak Anak di Kabupaten Bogor
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam implementasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Klaster III Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, serta menemukan rekomendasi strategi implementasi KLA Klaster III di Kabupaten Bogor. Latar belakang penelitian ini adalah angka kematian bayi di Kabupaten Bogor tertinggi di Jawa Barat hingga mencapai 799 kasus, serta predikat KLA Kabupaten Bogor yang baru mencapai tingkat Madya. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan publik dari Quade (1984). Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Temuan penelitian ini menunjukkan ada empat hambatan yang dialami implementasi KLA klaster III di Kabupaten Bogor, yaitu belum adanya peraturan daerah yang mengatur persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ramah anak, akses infrastruktur dan transportasi menuju Fasilitas kesehatan (Faskes) untuk masyarakat pelosok yang kurang memadai dan kurangnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya BPJS, sosialisasi status gizi Balita yang belum optimal dan kurangnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan sosialisasi gizi Balita di Posyandu, dan minimnya jumlah puskesmas ramah anak. Penelitian ini merekomendasikan empat strategi perbaikan: penguatan dasar hukum melalui pembentukan Peraturan Daerah (Perda) untuk indikator persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ramah anak, perbaikan akses infrastruktur dan transportasi ke daerah terpencil, kolaborasi multisektor untuk sosialisasi kesehatan kepada masyarakat, dan percepatan verifikasi Puskesmas ramah anak.
Tidak tersedia versi lain