Tesis
Pengembangan Model Kerja Hibrida untuk Meningkatkan Produktivitas ASN Programmer Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi ASN Badan Kepegawaian Negara
Transformasi digital pasca-pandemi menuntut adaptasi model kerja yang efektif bagi ASN Programmer yang menghadapi tantangan unik keterlibatan multi-proyek intensif. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model kerja hibrida optimal untuk ASN Programmer di Direktorat PPSIASN BKN yang mengakomodasi 93.5% ASN yang menangani tiga proyek atau lebih secara simultan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Rapid Assessment Process selama lima minggu, penelitian melibatkan 13 informan melalui triangulasi wawancara mendalam, Mini-FGD, survei singkat, dan analisis dokumen. Kerangka teoretis mengintegrasikan Job Demands-Resources Model sebagai framework utama, Flow Theory dan Deep Work sebagai mekanisme explanatory, serta True Nature of Hybrid Work sebagai panduan operasional. Penelitian menghasilkan model kerja hibrida dengan proporsi optimal 3:2 (WFA:WFO) dan core hours 10:00-15:00, didukung matriks alokasi tugas berdasarkan kompleksitas kognitif dan kebutuhan kolaborasi. Hasil menunjukkan 84% ASN Programmer mencapai kondisi flow lebih sering dalam pengaturan WFA dibandingkan 40% dalam WFO untuk tugas konsentrasi tinggi. Strategi manajemen multi-proyek yang teridentifikasi meliputi project batching (76%), time blocking (68%), dan context preparation (52%). Validasi multi-stakeholder menghasilkan tingkat persetujuan 85% terhadap komponen model. Penelitian ini mengembangkan model berdasarkan indikator positif dari pengaturan 1 WFA:4 WFO yang telah menunjukkan peningkatan produktivitas 30% dan pengurangan bugs 20%, menjadi model berbasis evidence yang disempurnakan. Kontribusi penelitian mencakup adaptasi kerja hibrida untuk konteks birokrasi Indonesia dan kerangka integrasi teoretis hierarkis yang dapat diadaptasi instansi pemerintah lainnya dalam mendukung transformasi digital nasional.
Tidak tersedia versi lain