Tesis
Strategi Optimalisasi Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Indonesia
Kekerasan seksual di perguruan tinggi merupakan permasalahan sistemik yang mengancam keselamatan serta kesejahteraan akademik mahasiswa. Meskipun 77% dosen mengakui adanya kekerasan seksual, sebanyak 63% kasus tidak dilaporkan, yang mencerminkan lemahnya respons institusional. Sebagai respons terhadap situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerbitkan kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat efektivitas implementasi kebijakan tersebut serta merumuskan strategi optimalisasi yang berbasis bukti. Berbeda dari studi sebelumnya yang lebih menekankan pada prevalensi kekerasan seksual, penelitian ini menggunakan model implementasi kebijakan Mazmanian dan Sabatier untuk menganalisis hambatan institusional dan sistemik secara menyeluruh. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui analisis dokumen dan wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan dari lima perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan sejumlah tantangan utama, antara lain belum terintegrasinya struktur Satgas ke dalam tata kelola institusi, keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, alokasi anggaran yang tidak memadai, serta rendahnya literasi dan kesadaran mengenai isu kekerasan seksual. Untuk mengatasi hambatan tersebut, studi ini mengusulkan tiga strategi utama: (1) penguatan mandat kelembagaan dan penyusunan regulasi teknis nasional; (2) transformasi budaya kampus melalui reformasi kurikulum dan kolaborasi multipihak; serta (3) keberlanjutan program melalui peningkatan kapasitas, pembelajaran antarsatuan tugas, dan evaluasi berbasis kinerja. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi struktural dan kultural yang terkoordinasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang aman dan inklusif.
Tidak tersedia versi lain