Tesis
Strategi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah Sektor Industri Pengolahan Di Kabupaten Bogor
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Kabupaten Bogor, sebagai wilayah dengan jumlah pelaku UMKM sektor industri pengolahan tertinggi di Jawa Barat, memiliki potensi besar. Namun, pertumbuhan jumlah UMKM belum diiringi dengan peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara kuantitas dan kapasitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab belum optimalnya kapasitas UMKM serta merumuskan strategi pengembangannya. Pendekatan analisis menggunakan lima tahapan pengembangan kapasitas dari UNDP, yakni pelibatan pemangku kepentingan, penilaian kapasitas, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Sebagai penguatan substansi, penelitian ini juga mengintegrasikan empat faktor kunci dari Haryono, yakni komitmen bersama, kepemimpinan inklusif, partisipasi aktif, dan inovasi. Strategi disusun berdasarkan pendekatan tiga tingkatan Horton (mikro, meso, dan makro). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen, serta dianalisis melalui model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan hambatan partisipasi di tahap engage stakeholders, kelemahan SDM dan akses informasi pada assess capacity, ketidaksesuaian program pada formulate, kendala teknis pada implement, dan minimnya evaluasi pada evaluate. Strategi yang diusulkan pada tingkat mikro, penguatan kompetensi pelaku UMKM melalui pelatihan berbasis kebutuhan, pendampingan legalitas, akses teknologi, dan literasi keuangan; pada tingkat meso, penguatan organisasi pendukung melalui standardisasi program pelatihan, pelibatan asosiasi dalam perencanaan dan evaluasi, serta sistem monitoring partisipatif; dan pada tingkat makro, harmonisasi kebijakan, integrasi sistem informasi, serta insentif berbasis performa. Sebagai saran, Pemerintah Daerah perlu menetapkan regulasi pembinaan UMKM berbasis klasifikasi usaha, membentuk tim koordinasi lintas OPD, serta mengembangkan indikator mikro yang terstandar dan evaluasi berbasis riset untuk menjamin efektivitas implementasi strategi secara berkelanjutan.
Tidak tersedia versi lain