Skripsi
Strategi Collaborative Governance Dalam Pengendalian Pencemaran Udara Di Kota Tangerang Selatan
Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang menjadi pendukung dan penghambat belum optimalnya kolaborasi. Serta menyusun strategi collaborative governance pengendalian pencemaran udara di Kota Tangerang Selatan berjalan optimal. Teori yang digunakan adalah model Ansell dan Gash (2007). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara dan telaah dokumen. Hasil analisis penelitian menunjukkan terdapat faktor penghambat pada kondisi awal yaitu kurangnya sumber daya dan faktor pendukung terdapat pendanaan serta adanya insentif. Desain kelembagaan, faktor penghambat yaitu masalah struktural, belum terstrukturnya penjadwalan forum, belum terpenuhinya RTH, faktor pendukung yaitu terdapat peran WALHI sebagai critical engagement dan terdapat forum koordinasi. Kepemimpinan fasilitatif, faktor penghambat yaitu hanya sebagian poin yang terimplementasi dalam komitmen bersama, tidak adanya batas waktu pelaksanaan komitmen, faktor pendukung yaitu DLH menandatangani dokumen komitmen bersama perbaikan kualitas udara Jabodetabek, memiliki layanan pengaduan, terdapat Rakor penyebab polusi udara. Proses kolaborasi, faktor penghambat, yaitu pelibatan pemuda minim, kebijakan tidak mengarah langsung menangani pencemaran udara, IKU jauh dari target nasional, Belum memanfaatkan aplikasi
Tidak tersedia versi lain