Tesis
Implementasi Flexible Working Arrangement pada Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara
Kemajuan TIK telah mendorong terjadinya perubahan pola kerja yang dikenal dengan istilah pengaturan kerja fleksibel (FWA). FWA tidak hanya berdampak positif bagi pegawai dan organisasinya, antara lain: untuk meningkatkan fleksibilitas kerja pegawai, kinerja dan kepuasan kerja pegawai, serta work-life balance, tetapi juga memberikan dampak negatif dan menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penghambat belum optimalnya implementasi FWA di Kedeputian Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara dan memberikan strategi untuk mengoptimalkan FWA. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Berdasarkan pendekatan implementasi kebijakan Merilee S. Grindle, analisis difokuskan pada dua variabel utama, yaitu content of policy dan context of implementation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi FWA didukung oleh Menteri Sekretaris Negara, dan pimpinan unit organisasi, serta pegawai yang memiliki komitmen tinggi. Namun, faktor krusial penyebab belum optimalnya FWA, yaitu: faktor jenis manfaat, faktor derajat perubahan, faktor sumber daya teknologi, dan faktor pelaksana program. Strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan FWA di Dephublemmas, antara lain: perbaikan pengaturan FWA melalui kegiatan pemetaan jenis pekerjaan, menentukan jadwal kerja yang jelas, menjaga komunikasi efektif, dan penyusunan SOP FWA; penyelarasan dokumen SOP; mengoptimalkan faktor sumber daya teknologi melalui peningkatan performa aplikasi NADIE, PIAWAI, dan Setneg Point dan penambahan fitur
Tidak tersedia versi lain