Tesis
STRATEGI KEBIJAKAN PENANGANAN AUTISME ANAK PADA DINAS SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS JAKARTA
Peran Pemerintah dalam hal penanganan penyandang disabilitas sangat penting terutama pada disabilitas ganda yang memiliki gangguan dari gabungan fisik mental, disabilitas mental dan sensorik atau dapat di klasifikan ke dalam penyandang disabilitas autis yang belum tersentuh secara spesifik. Anak autis dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus. Anak autis perlu dilatih mengembangkan mental psikososial untuk kehidupan sehari-harinya. Kebutuhan pendidikan, komunikasi, hingga sosialisasi bagi anak autis berbeda dengan anak lain pada umumnya. Ketiadaan data yang valid mengenai jumlah anak autis di Indonesia menyebabkan sulitnya perencanaan program untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hak anak autis, belum adanya panti khusus yang memiliki sarana dan prasana dalam menangani anak autis. Keberadaan panti khusus anak autis merupakan tantangan tersendiri yang diharapkan dapat segera terselesaikan serta dibutuhkan suatu kebijakan strategis. Model implementasi kebijakan yang digunakan dalam analisis penanganan anak autis di DKJ adalah model Edward III karena model ini menekankan pada beberapa faktor kunci yang sangat relevan dengan konteks dalam Penelitian yaitu Komunikasi; Struktur Birokrasi; Sumber Daya; Disposisi. Hasil Penelitian adalah Komunikasi terkait kebijakan penanganan autisme pada anak di DKJ belum dilaksanakan secara optimal, Dinas Provinsi DKJ, perlu memiliki Sumber daya manusia yang berkualitas yang senantiasa mengantisipasi tuntutan masa depan, Pemerintah Provinsi DKJ belum melaksanakan secara optimal perintah yang tertuang dalam Peraturan Mendikbud No. 33/2008 dan Perda No. 4/2022, Dinas Sosial DKJ belum memiliki program yang secara khusus ditujukan untuk anak autis, namun adanya beberapa program untuk penanganan anak disabilitas secara umum menunjukkan bahwa Dinas Sosial tetap berusaha untuk menangani isu tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan desain Kualitatif. Sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan).
Tidak tersedia versi lain