Tesis
Evaluasi Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) Pada Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pengadaan Barang dan Jasa merupakan alat yang tepat untuk menjadi instrumen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik. Sehingga dalam rangka melaksanakan Good Governance, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (E-Procurement). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang Evaluasi layanan pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Metode yang diterapkan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Evaluasi layanan pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilihat melalui 3 indikator, yaitu: 1). Produktivitas, pelaksanaan E-Procurement kurang dapat berjalan dengan optimal karena Sumber Daya Manusia di (unit pelaksana yang memfasilitasi Panitia/Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada proses pengadaan barang/jasa secara elektronik) masih kurang dibidang teknisi, Selain itu Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan rekanan belum siap menerima metode baru sehingga masih harus beradaptasi dengan sistem yang baru. 2). Responsivitas, respon dan tanggapan yang diberikan sudah cukup baik dan sesuai dengan aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan rekanan. 3). Akuntabilitas, pertanggungjawaban unit pelaksana yang memfasilitasi Panitia/Unit Layanan Pengadan (ULP) pada proses pengadaan barang/jasa secara elektronik melalui laporan pertanggungjawaban sebagai sarana evaluasi dan monitoring layanan sudah berjalan dengan cukup baik. Sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui sistem E-Procurement sudah berjalan dengan cukup baik, terlihat dari keberhasilan pelaksanaan yang telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, Kendalanya hanya terdapat pada Sumber Daya Manusia baik pada unit pelaksana yang memfasilitasi Panitia/Unit Layanan Pengadan (ULP)pada proses pengadaan barang/jasa secara elektronik maupun rekanan. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik adalah terciptanya pengadaan barang dan jasa yang efektif, efisien dan transparan. Saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1). Produktivitas, pelaksanaan E-Procurement yaitu pentingnya penambahan sumber daya manusia yang handal dalam hal pengoperasian unit pelaksana yang memfasilitasi Panitia/Unit Layanan Pengadan (ULP) pada proses pengadaan barang/jasa secara elektronik, baik itu panitia pegadaan maupun penyedia barang dan jasa. 2)Responsivitas, yaitu respon dan tanggapan dipertahankan, serta perlu peningkatan dalam menjalin komunikasi yang baik, yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan rekanan. 3). Akuntabilitas, pertanggungjawaban perlu ditingkatkan sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui sistem E-Procurement berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak tersedia versi lain