Tesis
Strategi Pengelolaan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) di Lingkungan Dewan Ketahanan Nasional
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penyebab belum optimalnya pengelolaan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) di lingkungan Dewan Ketahanan Nasional serta menyusun strategi agar pengelolaan UP dan TUP di lingkungan Dewan Ketahanan Nasional agar optimal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2022, pengelolaan UP dan TUP di lingkungan Dewan Ketahanan Nasional belum optimal. Meskipun telah memiliki dasar hukum yang jelas dan prosedur yang sesuai, serta bendahara yang kompeten, namun masih terdapat kendala seperti terlambatnya pertanggungjawaban TUP, rendahnya persentase Ganti UP, dan setoran TUP. Hal ini antara lain disebabkan belum adanya kebijakan internal khusus untuk mengelola UP dan TUP sesuai kondisi Dewan Ketahanan Nasional. Selain itu, meski fasilitas pembayaran non tunai sudah tersedia, namun Dewan Ketahanan Nasional belum mengoptimalkannya, padahal hal ini dapat mengurangi risiko keterlambatan dan kecurangan. Komitmen pemerintah dalam memberikan apresiasi kepada satuan kerja yang menjalankan anggaran dengan baik juga mendukung upaya tersebut. Dalam hal manajemen peramalan arus kas, peran pimpinan dalam sistem informasi sangatlah penting, namun permasalahan kurangnya kesadaran setiap unit untuk komitmen menghitung secara konsisten menghambat peramalan yang akurat. Selain itu, belum diterapkannya model peramalan yang efektif dan pengawasan internal lebih fokus pada audit operasional dibandingkan pengelolaan UP dan TUP yang hanya dievaluasi pada saat rapat koordinasi dan penyusunan laporan keuangan pada akhir periode. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis Strengths/Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan, Opportunities/Peluang, dan Threats/Ancaman (SWOT) diperoleh pada kuadran 3 (tiga) yang dapat diartikan bahwa Dewan Ketahanan Nasional mempunyai kelemahan namun sangat berpeluang. Kondisi ini juga dapat diartikan sebagai keadaan di mana dihadapkan pada peluang yang besar namun terdapat kelemahan. Fokus strategi yang dapat diterapkan pada kondisi tersebut adalah dengan mengubah strategi sebelumnya sehingga diharapkan dapat meminimalisir permasalahan dan mengimplementasikan peluang yang lebih baik.
Tidak tersedia versi lain