Skripsi
Implementasi Bauran Pemasaran 7P pada Warung kelontong madura di Kelurahan Perwira Bekasi Utara
Ritel tradisional semakin berkurang seiring meningkatnya jumlah ritel modern. Hal ini terjadi karena kalah bersaingnya antara ritel modern dan ritel tradisional. Saat ini minimarket dengan warung kelontong sudah menjadi hal yang lumrah dengan jarak yang berdekatan, sehingga industri ritel menjadi lebih kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran 7P yang diterapkan warung kelontong madura sebagai upaya dalam menghadapi persaingan usaha di Kelurahan Perwira Bekasi Utara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi data sebagai teknik keabsahan data. Hasil penelitian menunjukan kekuatan utama dari warung kelontong Madura terletak pada strategi produknya yang menekankan pada kelengkapan produk yang dijual. Harga produk yang dijual rata-rata sudah cukup bersaing cenderung lebih murah. Lokasinya strategis mudah di jangkau dan mudah diakses karena berada di tepi jalan raya utama sehingga sering dilalui oleh orang yang berkendara namun, tempat parkir di sekitar warung terbatas. Warung kelontong madura tidak memaksimalkan promosi dan online sosial media marketing. Mayoritas pemilik dari warung kelontong madura berada di Madura. Sebagian besar pengelola atau penjaga warung satu keluarga berpasangan suami istri ataupun kakak beradik. Jam operasional warung buka sampai 24 jam. Sebagian besar warung kelontong madura tidak melayani pesan antar dan hanya menerima pembayaran tunai. Pengelola warung kelontong madura cenderung dinilai kurang ramah terhadap konsumennya. penyajian produk ditata rapih menggunakan rak kayu berwarna hijau.
Tidak tersedia versi lain