Skripsi
Efektivitas Perencanaan Program Dan Anggaran Berbasis Kinerja Di Badan Tenaga Nuklir Nasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja yang transparansi alokasi sumber daya anggaran yang lebih baik (allocative efficiency), meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning) dan fokus yang lebih baik terhadap kebijakan prioritas (best policy option) berkaitan dengan peningkatan pencapaian visi dan misi BATAN. Aspek-aspek yang dikembangkan sebagai instrumen penelitian adalah Indikator Kinerja pada lingkup program untuk pencapaian outcome dan kegiatan untuk pencapaian output, Standar Biaya yang digunakan untuk menghasilkan output kegiatan dan Evaluasi Kinerja dari masing-masing tingkatan program dan kegiatan dengan mempertimbangkan penilaian terhadap capaian secara fisik hasil kegiatan dan serapan anggarannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menganalisis dokumen-dokumen sebagai data sekunder dan wawancara dengan informan kunci untuk memperkuat argumentasi dari hasil telaah dokumen. Kemudian hasil telaah dokumen dan wawancara dianalisis untuk mengetahui efektifitas perencanaan program dan anggaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara konsep perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan: vii a. Aspek indikator kinerja belum efektif, hal tersebut karena antara dokumen Renja KL dan RKA KL masih terdapat perbedaan materi dan target indikator kinerjanya. Perbedaan tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman secara menyeluruh di lingkup unit kerja pelaksana sehingga perlu dilakukan pembinaan yang terus-menerus kepada unit kerja. b. Aspek standar biaya cukup efektif, yaitu dengan disusunnya Harga Satuan Standar Biaya BATAN (HSSB) yang digunakan sebagai standar biaya masukan dalam pelaksanaan kegiatan. Dimana sebagian penelitian sudah menggunkan Standar Biaya Keluaran (SBK) didasarkan pada output yang dihasilkan. Untuk itu perlu di rumuskan tahapan penelitiannya dan distandarkan komponen biaya dalam menghasilkan outputnya. c. Aspek evaluasi kinerja cukup efektif, yaitu dengan disusun Peraturan Kepala BATAN Nomor 108 Tahun 2011 tentang Indikator Kinerja Utama BATAN. Dengan dasar itu maka perbedaan indikator dalam dokumen Renja KL dan RKA KL dapat diminimalisir sehingga pemantauan dan evaluasi terhadap program dan kegiatan dapat terlaksana. Untuk itu penulis menyarankan guna meningkatkan efektifitas perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja perlu dilakukan perbaikan dalam proses pengusunan indikator kinerja di tingkat unit kerja yaitu dengan koordinasi dengan stakeholder dalam hal ini Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dalam penyusunan SBK perlu ditingkatkan sehingga setiap satuan output dapat diketahui nilai anggarannya, dan memudahkan dalam menyusun prakiraan maju anggarannya. Begitupun dalam evaluasi kinerja sudah seharusnya berdasarkan indikator kinerja yang sama dengan dokumen Renja KL dan RKA KL sehingga kualitas dari perencanaan dapat terjaga.
Tidak tersedia versi lain