Tesis
Efektivitas Penataan Dan Penyimpanan Arsip Inaktif Pada Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang
Berdasarkan hasil peninjauan dan analisis pembahasan aspek-aspek terhadap "Efektivitas Penataan dan Penyimpanan Arsip Inaktif pada Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang”, maka dapat diambil kesimpulan Penataan dan Penyimpanan Arsip Inaktif pada Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang sudah dapat dilaksanakan, namun belum dapat diwujudkan secara optimal. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian ini dapat dilihat per aspek sebagai berikut: 1. Aspek Tujuan a. segi waktu. Dari segi waktu Penataan dan penyimpanan arsip inaktif dilakukan satu tahun sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)yang dibagi kedalam 4 triwulan. Dalam penyelesaianya masih sering terjadi keterlambatan terutama dalam tahapan entry data dan print out Daftar Pencarian Arsip dikarenakan tidak semua anggota dalam tiap tim bisa mempergunakan computer, b. segi dasar hukum Dasar hukum yang dijadikan pedoman dalam pengolahan arsip dinamis inaktif pada Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang sudah berpedoman pada pada peraturan-peraturan tentang tata kearsipan yang ada. c. segi sasaran Sasaran penataan dan penyimpanan arsip di Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang sudah tercapai yaitu:Terwujudnya peningkatan kualitas 119 119 penyelenggaraan kearsipan daerah yang terstruktur dengan baik, terpelihara Informasi dan fisik arsip, terpenuhinya sarana prasarana, peningkatan kualitas informasi dan layanan Arsip; serta profesionalisme SDM di bidang Kearsipan. 2. Aspek Integrasi Integrasi menyangkut proses sosialisasi, Kantor Arsip daerah Kota Tangerang dalam melaksanakan kegiatan penataan dan penyimpanan arsip inaktif melakukan sosialisasi melalui rapat persiapan teknis dimana di informasikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penataan dan penyimpanan arsip inaktif sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2013. Informasi yang disampaikan seperti tentang susunan tim, tugas pokok dan fungsi, target kegiatan, tujuan kegiatan, sasaran kegiatan, sarana prasarana, dasar hukum dan prosedur. Namun demikian sosialisasi dilakukan/disampaikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK) atau level kepala seksi jarang dilakukan oleh pimpinan, akibatnya kurang adanya kontrol/pengawasan, dan kurangnya komunikasi sehingga kurangnya kerjasama antar anggota dalam Tim, anggota dengan koordinator, dan antara tim dengan tim yang lain sehingga penataan dan penyimpanan arsip inaktif kurangnya optimal. Dalam pencapaian tujuan, berjalan sendiri-sendiri berdasarkan garis intruksi dari masing-masing koordinator yang akibatnya konsensus organisasi terabaikan. Begitupula dengan Integrasi ekternal yang dilakukan dengan instansi terkait terhadap lembaga/badan yang sederajat dan yang lebih tinggi dalam bentuk studi banding program program kerja, kelembagaan, manajemen tentang penataan dan penyimpanan arsip inaktif, peningkatan sumberdaya manusia 120 120 kearsipan, perencanakan, anggaran, sarana prasarana, namun dalam implementasi hasil koordinasi kurang optimal dikarenakan pelaksanaanya tidak terstruktur. Jadi integrasi internal maupun eksternal tidak berdasarkan konsensus organisasi dan ada kesan like this like serta minim sosialisasi dari pimpinan 3. Aspek Adaptasi Saat ini Kantor Arsip Daerah Kota Tangerang kedudukan organisasinya adalah berbentuk Kantor yang dipimpin seorang Kepala Kantor dengan Esselon III a, setara dengan Sekretaris pada SKPD yang berbentuk Badan dan Dinas. Volume arsip inaktif sampai dengan tahun 2014 berjumlah 10.000 boks, jumlah pegawai hanya 20 orang termasuk 3 orang yang berpendidikan D III kearsipan. Sarana gedung tempat penyimpanan arsip inaktif (Central File) belum sesuai standar, Teknologi Informasi (TI) seperti komputer telah menyesuaikan diri bahkan telah memiliki WEB yang bisa diakses oleh masyarakat, namun disisi lain kurangnya tenaga ahli komputer, tenaga fungsional Arsiparis belum memadai dan usulan jabatan fungsional arsiparis belum terpenuhi.
Tidak tersedia versi lain