Tesis
Relevansi Tata Kelola Kolaboratif Dalam Antisipasi Bencana Pada Kota Surabaya Dan Jakarta Sebagai Smart City
Surabaya dan Jakarta telah terlebih dahulu menjadi smart city dibandingkan dengan kota-kota di Indonesia lainnya. Namun Surabaya dan Jakarta sebagai smart city kerap dilanda banjir, pada dokumen kajian resiko bencana Surabaya periode 20 19-2023 disebutkan bahwa banjir merupakan jenis bencana yang rnerniliki kelas bahaya tinggi. Basil kajian resiko bencana Jakarta tahun 2022- 2026, rnenempatkan banjir sebagai ancarnan bencana paling tinggi diantara bencana alarn lainnya seperti gernpa, kekeringan dan likuifaksi. Kedua kota ini belum rnemasukan pengurangan resiko bencana, dalam penerapan smart city dan penanganan bencana banj ir rnasih bersifat sektoral. Bel um adanya kolaborasi antara pemerintah di tingkat daerah menjadikan penangganan banjir masih bersifat sektoral. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan tata kelola kebencanaan di dua kota yang telah menerapkan smart city dan memotret bagaimana tata kelola kolaboratif bagi penanganan bencana banjir. Peneliti menggunakan analisa CORE (Collaborative Resilience) yang dikemukan oleh B.D Ratner (2012) untuk rnelihat kolaborasi yang terjadi di Kota Surabaya dan Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, analisis data kualitatif dilakukan dengan wawancara, studi arsip serta dokurnentasi tentang irnplernentasi smart city. Basil penelitian menunjukkan bahwa dalam masyarakat hornogen pengelolaan bencana pada konteks smart city dapat berjalan dengan baik walaupun belurn ada kolaborasi diantara aktor-aktor yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan ikatan yang cukup kuat dari masyarakat Surabaya dalarn pengelolaan bencana banjir, dimana rnereka memiliki kepdulian yang cukup tinggi terhadap kebijakan yang digulirkan oleh Pemerintah Kota seperti: gotong-royong untuk pembersihan saluran air yang dilakukan secara rutin. Hal ini tidak terjadi di Jakarta dimana masyarakatnya lebih heterogen, walaupun demikian Jakarta merniliki kapasitas pengelola smart city yang cukup terampil dan didukung dengan penggunaan teknologi yang canggih dalam mengelola kota.
Tidak tersedia versi lain