Tesis
Pengaruh Spiritual Quotient Dan Emotional Quotient Terhadap Gaya Kepemimpinan Pejabat Struktural Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh
kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan
pejabat struktural Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi
Aceh. Pengukuran kecerdasan spiritual terhadap gaya kepemimpinan pejabat
struktural menggunakan instrumen kuesioner dengan indikator penelitian dari
Tobroni (2010:126), sedangkan untuk pengukuran kecerdasan emosional
terhadap gaya kepemimpinan menggunakan instrumen dari indikator penelitian
melalui pendapat Goleman (2006:303).
Responden dalam penelitian ini adalah 88 PNS pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. Dari 88 responden tersebut, 87 orang
menjawab dengan kuesioner sedangkan 1 orang lagi menjawab pertanyaan
penelitian melalui wawancara yang pertanyaan wawancaranya peneliti arahkan
sesuai dengan hasil penelitian melalui kuesioner. Pemilihan responden tersebut
dikarenakan mereka adalah seluruh pegawai yang merasakan pengaruh
kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan
pejabat struktural dan sebagian dari responden tersebut juga merupakan pejabat
struktural yang sedang menjabat.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi
Pearson Product Moment sedangkan Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Regresi Berganda atau uji F yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional secara
bersama-sama terhadap gaya kepemimpinan pejabat struktural, dan uji t atau
regresi sederhana yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual dan kecerdasan emosional secara terpisah terhadap gaya kepemimpinan
pejabat struktural.
8
Hasil analisis menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional berpengaruh signifikan terhadap gaya kepemimpinan pejabat
struktural Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh
baik secara bersama-sama ataupun secara terpisah. Akan tetapi kecerdasan
spiritual memberikan kontribusi dan pengaruh yang lebih kecil terhadap gaya
kepemimpinan pejabat struktural dibandingkan dengan kecerdasan emosional
(Beta 0,556 < Beta 0,673). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kecerdasan
spiritual dan kecerdasan emosional mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap gaya kepemimpinan pejabat struktural baik secara terpisah
maupun bersama-sama, yang ditunjukkan dengan angka t hitung > t tabel dan F
hitung > F tabel.
Kecerdasan spiritual memiliki hubungan yang positif dan sedang terhadap gaya
kepemimpinan pejabat struktural yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi
hitung (R,y,x1) = 0,700, dengan kontribusi pengaruh yang ditunjukkan oleh
koefisien determinasi (R,y,x1) sebesar 49 % yang berarti masih terdapat 51%
faktor lain yang mempengaruhi gaya kepemimpinan pejabat struktural.
Kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang positif dan kuat terhadap gaya
kepemimpinan pejabat struktural yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi
hitung (R,y,x2) = 0,758, dengan kontribusi pengaruh yang ditunjukkan oleh
koefisien determinasi (R,y,x2)
2
sebesar 57,5 % dan berarti masih terdapat 42,5
% faktor lain yang mempengaruhi gaya kepemimpinan pejabat struktural.
Pengaruh yang positif dan sangat kuat antara kecerdasan spiritual dan
kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap gaya kepemimpinan
pejabat struktural ditunjukkan oleh koefisien determinasi (Ry,x1,x2)
2
sebesar 61,8
% yang berarti terdapat 38,2 % faktor lain yang tidak diteliti yang
mempengaruhi gaya kepemimpinan pejabat struktural Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan pimpinan satuan kerja dapat
meningkatkan kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosi bawahannya melalui
berbagai kegiatan dan pelatihan sehingga gaya kepemimpinan pejabat yang ada
di instansi menjadi lebih baik. Kepada peneliti lain diharapkan dapat
mengembangkan hasil penelitian ini, baik dengan penerapan metode yang lebih
baik, misalnya dengan menggunakan metode analisis jalur serta meneliti faktorfaktor
lain
yang
juga
mempengaruhi
gaya
kepemimpinan
pejabat
struktural.
Tidak tersedia versi lain