Tesis
Implementasi Tes Seleksi CPNS Dengan Cat System Dalam Upaya Membangun Profesionalisme PNS Di kantor Pusat BKN Jakarta
Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Tes Seleksi CPNS dengan CAT System dalam Upaya Membangun Profesionalisme PNS di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara Jakarta. Aspek yang diteliti adalah tes seleksi CPNS dengan CAT System dan profesionalisme PNS. Tes seleksi CPNS dengan CAT System memiliki 5 sub aspek yaitu seleksi berpedoman pada analisis jabatan, tes seleksi harus efektif dan efisien, seleksi berpedoman pada perencanaan sdm, pelaksanaan seleksi harus didasarkan pada ketentuan atau peraturan yang berlaku, dan seleksi harus dilaksanakan secara obyektif dan jujur. Profesionalisme PNS mempunyai 5 sub aspek, yaitu menguasai dan memahami bidang tugas/pekerjaannya, kemampuan mengaplikasikan pengetahuan kerja yang dimilikinya, memiliki etika dalam bekerja, memiliki tanggung jawab dalam mengemban tugas/pekerjaan, dan memiliki komitmen terhadap tugas/pekerjaan yang diembannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara. Informan dalam penelitian ini ialah pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan tes seleksi CPNS dengan CAT System di Kantor Pusat BKN Jakarta dan berjumlah 11 orang. Adapun data pendukung atau data sekunder dalam penelitian ini adalah data hasil telaah dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif dengan menggunakan editing, koding dan tabulating data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes seleksi dengan CAT System ini berpedoman pada analisis jabatan dan perencanaan SDM namun demikian jumlah formasi yang telah diajukan tidak dapat terpenuhi secara maksimal akibat banyak peserta yang tidak lulus di Tes Kompetensi Dasar. Tes seleksi dengan sistem ini dinilai efektif sebab sebagian besar kualitas pendidikan outputnya (para CPNS tahun 2009-2010) lebih baik dibandingkan para pegawai yang tidak diseleksi dengan CAT System. Selain itu, tes seleksi dengan metode ini dinilai efisien dibandingkan dengan tes seleksi manual sebelumnya karena bugdet besar yang dikeluarkan pada perencanaan awal dapat dipergunakan untuk jangka panjang. viii Dari sisi waktu pun tes seleksi dengan metode ini mampu menilai hasil tes peserta lebih cepat. Penyelenggaraan tes seleksi dengan CAT System selama 2 tahun berturutturut, yaitu sejak tahun 2009-2010 sesuai dengan Perka BKN Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS dan Perka BKN Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pedoman Ujian Seleksi CPNS di Lingkungan BKN, mulai dari prosedur perencanaan, pembentukkan panitia, pelaksanaan, dll. Tes seleksi dengan CAT System ini pun dilakukan secara obyektif dan jujur sebab soal-soal tes dirandom oleh sistem sehingga setiap peserta tes memperoleh soal yang berbeda dengan peserta yang lain namun masih dalam tingkat kesulitan yang sama, soal-soal yang diberikan sebelumnya telah melalui proses uji validitas dan reliabilitas sehingga hanya soal-soal yang valid saja yang akan diinput ke server. Pada tahun 2010, nilai peserta tes pun dapat diakses dan dilihat secara langsung pada layar komputer mereka masing-masing. Hambatan atau masalah yang ditemui dalam penyelenggaraan tes seleksi dengan CAT system ini ialah keterbatasan infrastruktur atau sarana dan prasarana dan sumber daya manusia. Dari sisi pelaksanaan tes seleksi tahun 2009-2010, panitia tes seleksi CPNS dinilai kurang tegas sebab mentolerir keterlambatan peserta yang melebihi waktu yang telah ditentukan, terjadi sistem yang eror pada komputer peserta, serta masih terdapat kesalahan dalam penulisan nama peserta tes yang muncul di sisi kanan atas layar monitor peserta dan pengetikkan soal tes seleksi. Pada tes seleksi CPNS tahun 2009, sebanyak 721 peserta Tes Kompetensi Dasar dan 191 peserta mengikuti Tes Kompetensi Bidang yang diurutkan berdasarkan rangking dan sebanyak 68 peserta diterima menjadi CPNS BKN. Di tahun 2010, sejumlah 1026 peserta mengikuti Tes Kompetensi Dasar di Kantor Pusat BKN Jakarta dan 348 peserta di Kanreg II BKN Surabaya. Sedangkan peserta yang mengikuti Tes Kompetensi Bidang di Kantor Pusat BKN adalah 358 orang peserta dan di kanreg II BKN Surabaya sebanyak 135 orang peserta. Pada tahun 2010, 60 orang peserta diterima menjadi CPNS BKN. Untuk membangun profesionalisme pegawainya, BKN telah melakukan beberapa langkah, yaitu: meningkatkan kapasitas pegawai melalui peningkatan pendidikan melalui pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan, membuat alur karir, seleksi CPNS dan para calon pejabat melalui CAT System dan Assessment Center, penegakkan hukuman disiplin dengan pemotongan uang makan bagi pegawai yang terlambat datang dan pulang sebelum waktunya, penyelenggaraan diklat dan workshop, dan penerapan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) sehingga kinerja pegawai menjadi lebih terukur. Dampak upaya yang telah dilakukan tersebut tidak maksimal diakibatkan oleh beberapa hambatan, diantaranya adalah mindset para pegawai lama, budaya kerja yang belum berubah, resistensi pegawai terhadap perubahan, rendahnya semangat berinovasi, visi, misi dan komitmen para pimpinan yang tidak sejalan dalam masalah penataan, penempatan dan pembinaan pegawai, perbedaan pola pembinaan PNS di unit-unit kerja, kuantitas diklat yang masih kurang, ketidakmerataan pemberian diklat bagi pegawai, diklat tidak diselenggarakan ix secara kontinu, keterlibatan pihak-pihak yang tidak berhubungan dengan substansi diklat, dan diskriminasi hukuman disiplin. Para CPNS tahun 2009 dan 2010 yang telah diseleksi dengan menggunakan CAT System dinilai memahami dan menguasai bidang tugas/pekerjaan, mampu mengaplikasikan pengetahuan kerja yang dimilikinya, memiliki tanggung jawab dalam mengemban tugas/pekerjaan, serta memiliki komitmen terhadap tugas/pekerjaan yang diembannya. Namun, etika mereka dalam bekerja dinilai kurang baik. Pengimplementasian tes seleksi CPNS dengan CAT System berperan dalam membangun profesionalisme PNS di BKN, terutama, di Kantor Pusat BKN Jakarta sebab telah menghasilkan pegawai-pegawai baru yang berkualitas, dapat bekerja dengan baik dan bisa diandalkan di unit kerja mereka masing-masing. Untuk menyempurnakan tes seleksi CPNS dengan CAT System dan sekaligus membangun profesionalisem PNS, perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan CAT System, peningkatan/penambahan sarana, prasarana dan infrastruktur tes, pengembangan SDM baik dalam pembuatan soal-soal tes maupun dalam pemeliharaan sistem CAT , pemberian diklat yang dilakukan secara holistik dan berkesinambungan, motivasi dari pimpinan, kesamaan visi, misi dan komitmen dalam hal penataan, penempatan dan pengembangan pegawai, serta penerapan hukuman disiplin terhadap seluruh aparatur BKN yang melanggar ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Tidak tersedia versi lain