Skripsi
Pengaruh Workstation Terhadap Produktivitas Kerja Sumber Daya Manusia Di Badan Standardisasi Nasional
Produktivitas kerja sumber daya manusia merupakan faktor kunci sebuah orgaanisasi mencapai tujuannya karena dengan produktivitas kerja sumber daya manusia yang tinggi, keluaran (output) pun meningkat. Keluaran ini bisa berupa kuantitas, yaitu meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan maupun kualitas, yaitu meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja. Seringkali, produktivitas dikaitkan dengan kompensasi berupa upah, yang artinya apabila sebuah organisasi berupaya meningkatkan produktivitas kerja sumber daya manusia, maka organisasi tersebut perlu meningkatkan upah. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat mendukung peningkatan produktivitas kerja sumber daya manusia selain upah. vii Disertai dengan dukungan teori Wignjoseobroto tentang keterkaitan antara produktivitas kerja sumber daya manusia dengan workstation, penulis berminat untuk menguji kebenaran terori tersebut melalui penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Badan Standardisasi Nasional, menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan statistik SPSS. Untuk mencari pengaruh antara dua variabel, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian, workstation berpengaruh sebesar 35.7% terhadap produktivitas kerja sumber daya manusia. Kemudian terdapat 12.8% variabel terikat produktivitas kerja sumber daya manusia dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel bebas workstation. Sedangkan terdapat 87.2% sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas pada penelitian ini. Terkait dengan workstation dan produktivitas kerja sumber daya manusia, sebagian besar responden menyatakan bahwa fasilitas kursi, meja, rak, lemari dan tempat penyimpanan lain tidak mendukung pekerjaan. Selain itu, sebagian besar responden mengakui bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan secara efisien. Maka dari itu penulis memberi saran agar fasilitas tersebut di atas dilakukan perbaikan baik kuantitas maupun kualitas, dan Badan Standardisasi Nasional perlu menyusun strategi untuk efisiensi kerja.
Tidak tersedia versi lain