Tesis
Analisis Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Pengukuran kinerja organisasi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh organisasi untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pencapaian yang sudah dialami oleh organisasi. Salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran tersebut adalah dengan menggunakan Balanced Scorecard. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja organisasi BKPM jika dinilai dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Telaah Dokumen, menyebarkan kuesioner kepada 45 orang calon investor (pemohon) kemudian melakukan wawancara dengan empat key informan yang dipandang mengetahui dan memahami permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul lalu diolah agar menjadi ringkas dan sistematis. Hasil telaah dokumen diolah, wawancara dibuat transkrip dan dinarasikan, selanjutnya dibuat kesimpulan dan hasil kuesioner ditabulasi. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan perspektif finansial, kinerja investasi dari 2008 – 2009 (85,63%) masuk kategori baik sementara kinerja investasi dari tahun 2009 – 2010 (60,39%) hanya bernilai cukup baik. Kinerja BKPM dilihat dari perkembangan PMDN yang ada, kinerja BKPM tahun 2009 lebih baik dari pada kinerja tahun 2010. Dan kinerja dari sisi anggaran, sangat tidak baik. 2. Berdasarkan perspektif pelanggan, kinerja BKPM hanya sampai status cukup baik, mengingat tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BKPM (fisik dan non fisik) hanya sebesar 61%. 3. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal, kinerja BKPM dapat dikatakan baik mengingat keberadaan prosedur yang sudah tersedia dengan baik dan para calon investor dapat mempelajarinya melalui website BKPM yang sudah ada. 4. Berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja BKPM adalah baik ditandai dengan adanya berbagai kegiatan pendidikan untuk para pegawai, seperti S2 di luar negeri, Diklat Bahasa Inggris (TOEFEL, GMAT dan GRE). Investasi di dalam sistem informasi sudah diwujudkan dalam sistem pelayanan perizinan investasi secara online (SPIPISE) sejak tahun 2010 lalu. Namun masih terjadi kekurangoptimalan dalam mewujudkan realisasi yang sepenuhnya atas anggaran pendidikan yang telah disediakan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan: 1. Memperbaiki kinerja BKPM dari perspektif finansial (investasi) dengan cara menggalakkan promosi baik melalui media cetak maupun elektronik. 2. Memperbaiki kinerja BKPM dari perspektif pelanggan dengan cara memperbaiki pelayanan baik yang bersifat fisik maupun non fisik. 3. Memperbaiki kinerja BKPM dari perspektif proses bisnis internal dengan cara melakukan kegiatan follow up terhadap pelanggan. 4. Memperbaiki kinerja BKPM dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM yang ada secara berkelanjutan, baik dalam bahasa inggris maupun bahasa lainnya terutama negara-negara yang banyak mengalami kemajuan di bidang investasi.
Tidak tersedia versi lain