Tesis
Pengaruh Materialitas Dan Risiko Audit Terhadap Kecukupan Bukti Audit Atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Pada Auditorat Utama Keuangan Negara V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang hubungan tingkat pengaruh materialitas terhadap kecukupan bukti audit kemudian tingkat pengaruh resiko audit terhadap kecukupan bukti audit serta tingkat pengaruh materialitas dan resiko audit secara bersama-sama terhadap kecukupan bukti audit atas pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga pada Auditorat Utama Keuangan Negara V Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Pokok permasalahan yang diteliti adalah seberapa besar tingkat pengaruh materialitas dan resiko audit terhadap kecukupan bukti audit atas pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga pada Auditorat Utama Keuangan Negara V Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen dalam penelitian ini kuesioner . Responden dalam penelitian ini adalah sebagian auditor pada Auditorat Utama Keuangan Negara V Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Teknik pengambilan sampel yaitu sebagian dari populasi sebanyak 54 responden, dengan metode convenience sampling. Selanjutnya data penelitian dianalisis dihitung dengan penghitungan regresi. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Secara parsial, terdapat pengaruh positif dari penetapan tingkat risiko audit terhadap kecukupan bukti audit. Semakin tinggi penetapan tingkat risiko audit maka semakin tinggi ketepatan pemberian opini dalam melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. (2) Pertimbangan tingkat materialitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecukupan bukti audit. Semakin tinggi pertimbangan tingkat materialitas maka semakin tinggi ketepatan pemberian opini dalam melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. (3) Secara simultan, terdapat pengaruh positif dari penetapan materialitas dan tingkat risiko audit terhadap kecukupan bukti audit atas pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga pada Auditorat Utama Keuangan Negara V Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Dengan demikian peningkatan penetapan materialitas dan tingkat risiko audit, x secara bersama-sama memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertimbangan pemberian opini BPK dalam melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. Saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Untuk materialitas yang merupakan pertimbangan untuk menjadi pedoman dasar hasil evaluasi yang selanjutnya akan ditindaklajuti sesuai tujuan audit. untuk mempertimbangkan telah ditetapkan oleh Ketua Tim dan mereviu bersama kertas kerja pemeriksaan yang mengakomodir hal-hal tersebut. Sehingga, opini sebagai hasil pemeriksaan ditetapkan berdasarkan materialitas, bukan yang lain. Demikian pula bagi BPK agar memperhatikan Ketua Tim untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman materialitas dengan memberikan kesempatan memperoleh beasiswa pendidikan, diklat/kursus, studi banding terkait, pertimbangan tingkat materialitas, sehingga BPK disarankan juga untuk memperhatikan Tim Reviu untuk meningkatkan kemampuan menelaah bukti audit dengan memberikan kesempatan memperoleh beasiswa pendidikan, diklat/kursus, studi banding terkait penilaian hasil kerja lapangan tim audit. 2. Untuk ketepatan Risiko Audit, semakin tinggi untuk ketepatan kecukupan bukti audit dalam melaksanakan audit atas pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. Lebih di optimalkan dalam mengambil resiko. Hal ini berarti bahwa apabila resiko audit meningkat, maka kecukupan bukti audit akan lebih optimal, kepada peneliti lainnya untuk meneliti wilayah lainnya (Kantor Perwakilan BPK lainnya) dan faktor-faktor lain di luar penetapan tingkat risiko audit, pertimbangan tingkat materialitas dan kecukupan bukti audit pemeriksaan dalam rangka ketepatan pemberian opini, seperti: ketaatan terhadap peraturan perundangundangan, profesionalisme tim audit, kondisi force majeure, dan lain-lain. 3.Penulis menyadari bahwa kuesioner penelitian ini terutama yang berkaitan dengan materialitas dan kecukupan bukti audit, masih memiliki banyak kelemahan, oleh karena itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan materi kuesioner, agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Tidak tersedia versi lain