Tesis
Analisis Penentuan Sektor Ekonomi Unggulan Terhadap Rencana Pembangunan Di Kabupaten Lampung Barat
Pada umumnya pembangunan daerah difokuskan pada pembangunan ekonomi melalui usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Karena jumlah penduduk terus bertambah dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah, sehingga dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini dapat diperoleh dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) dalam suatu wilayah atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun. Untuk melaksanaan pembangunan dengan sumber dana yang terbatas, sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor yang lainnya atau terhadap perekonomian secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Lampung Barat terhadap rencana pembangunan daerah dalam kurun waktu 2005-2009. Rencana pembangunan daerah dimaksud mencakup dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat 2007-2012 dan alokasi belanja pembangunan atau belanja publik atau belanja langsung dalam APBD Kabupaten Lampung Barat dalam membiayai pengembangan sektor ekonomi unggulan. Dengan teridentifikasinya sektor-sektor yang menjadi unggulan ini, diharapkan sektor tersebut dapat diakomodasi dalam rencana pembangunan, sehingga sumber daya dan dana pembangunan yang terbatas dapat dialokasikan secara tepat pula agar efisiensi dan efektivitas penggunaannya dapat di tingkatkan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtut waktu (time series) dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat tahun 2005 – 2009 dan PDRB Provinsi Lampung untuk periode yang sama, juga Perhitungan APBD Kabupaten lampung Barat. Untuk melihat sektor-sektor ekonomi unggulan atau yang potensial itu, dapat dilakukan dengan melihat perkembangan sektor-sektor ekonominya secara relatif dibandingkan terhadap perkembangan sektor-sekor tersebut di tingkat daerah yang lebih tinggi atau daerah referensi (provinsi/nasional). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient(LQ) dan analisis Shift-Share. Hasil analisis Klassen Tipology menunjukkan sektor yang maju dan tumbuh pesat yaitu; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor yang maju tapi tertekan yaitu Sektor Pertanian. Hasil analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Sektor Listrik dan Air Bersih merupakan sektor basis di Kabupaten Lampung Barat. Hasil analisis Shift-Share Klasik menunjukkan bahwa semua sektor ekonomi tumbuh lambat. Hasil Analisis Shift-Share dengan modifikasi EstebanMarquillas menunjukan sektor yang merupakan sektor kompetitif sekaligus berspesialisasi yaitu; Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Besih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Selanjutnya sektor yang berspesialisasi saja adalah Sektor Jasa-Jasa. Hasil analisis per-sektor berdasarkan ketiga alat analisis tersebut, menunjukkan bahwa tidak ada sektor yang merupakan sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Lampung Barat dengan kriteria; sektor maju dan tumbuh pesat atau maju tapi tertekan, sektor basis, tumbuh cepat dan kompetitif serta berspesialisasi. Namun terdapat 2 (dua) sektor yang relatif mendekati kondisi sektor unggulan, yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Sektor Pertanian. Walaupun bukan sektor unggulan, kedua sektor ini dapat disebut sebagai sektor ekonomi potensial di Kabupaten Lampung Barat . Hasil analisis yang melihat sektor unggulan dalam dokumen rencana pembangunan, menunjukkkan bahwa dokumen rencana pembangunan Kabupaten Lampung Barat telah mengakomodasi sektor ekonomi potensial, bahkan secara eksplisit dinyatakan dalam program dan rencana kegiatan pembangunan. Namun dari aspek alokasi belanja, khususnya alokasi belanja pembangunan/belanja publik/belanja langsung dalam APBD menunjukkan bahwa alokasi belanja langsung untuk sektor ekonomi potensial tidak memadai dan kurang proporsional bila mempertimbangkan peran penting kedua sektor ekonomi potensial tersebut terhadap perekonomian Lampung Barat. Realisasi belanja langsung didominasi pada Sektor Jasa, khususnya Jasa Pemerintahan Umum dan Sektor Bangunan.
Tidak tersedia versi lain