Tesis
Optimalisasi Kompetensi Pegawai Dalam Rangka Pemberlakuan Pasar Bebas Bidang Jasa Transportasi (AFTA) Pada Kementerian Perhubungan
Tujuan penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana upaya organisasi mengoptimalisasi kompetensi pegawai dalam rangka pemberlakuan pasar bebas bidang jasa transportasi yang dimulai dari pelaksanaan rekrutmen yang benar berbasis kompetensi dan memperhitungkan kebutuhan nyata organisasi pada masa mendatang. Belum optimalnya kompetensi pegawai diduga karena pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai untuk menghadapi pemberlakuan pasar bebas belum dilaksanakan dengan tepat, baik dari segi analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, perekrutan calon peserta, penempatan paska diklat serta evaluasi yang jarang dilakukan sebagai upaya perbaikan untuk optimalisasi kompetensi pegawai dan juga pemahaman tentang pasar bebas kepada para pegawai yang masih sangat kurang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan nara sumber yang dipilih secara purposif.Teknik pengolahan data berawal dari pengumpulan data mentah, transkrip data, pembuatan koding, katagori data, mengambil kesimpulan sementara, triangulasi dan yang terakhir mengambil kesimpulan akhir. Beberapa hal yang diperoleh dari penelitian dalam rangka mengoptimalisasi pegawai adalah sebagai berikut: Pertama, yang dilakukan untuk mengoptimalkan kompetensi pegawai Kementerian Perhubungan dalam rangka pemberlakuan pasar bebas bidang jasa transportasi yaitu dimulai dengan melakukan metode rekrutmen, seleksi dan penempatan Pegawai Negeri Sipil yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Rekrutment yang dilakukan pada saat ini belum sepenuhnya berdasarkan beban kerja, berbasis kompetensi, profesionalisme dan jangka panjang organisasi. Kedua, dikarenakan pegawai yang ada belum dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan kebutuhan Kementerian Perhubungan, maka perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia PNS di Kementerian Perhubungan. Pada kenyataannya proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia PNS di Kementerian Perhubungan pada saat ini dilaksanakan belum sesuai dengan kebutuhan organisasi baik dari perencanaan, analisis kebutuhan diklat, mekanisme perekrutan, penempatan paska diklat maupun evaluasinya. Ketiga, pemahaman pasar bebas oleh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya di bidang jasa trasportasi dan pengetahuan tetang berbagai jenis jasa transportasi yang telah diliberalisasikan masih sangat terbatas. Pegawai Kementerian Perhubungan masih banyak yang kurang menaruh perhatian terhadap pemberlakuan pasar bebas dan kesadaran pegawai untuk meningkatan kompetensi agar mampu bersaing dengan bangsa lain masih sangat rendah. Pelatihan di bidang negosiator dan bahasa inggris sebagai pendukung pelaksanaan pasar bebas masih kurang mendapat perhatian. Kurangnya pemberian pemahaman (sosialisasi) tentang pasar bebas kepada PNS dan perlunya mempersiapkan diri untuk meningkatkan kompetensi juga merupakan salah satu sebab PNS Kementerian Perhubungan perlu untuk dioptimalkan sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain dan menerapkan aturan-aturan yang ada di AFTA. Berdasarkan beberapa temuan di atas, penulis meyarankan agar Kemenerian Perhubungan melakukan pembenahan dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS, pennyelenggaraan pelatihan dan pengembangan serta meningkatkan pemahaman tentang pasar bebas bidang jasa transportasi kepada pengawai sehingga PNS berusaha untuk meningkatkan kompetensinya.
Tidak tersedia versi lain