Tesis
Analisis Motivasi Pegawai Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama
Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa adalah satu dari sekian banyak pekerjaan instansi Pemerintah, yang kerap menjadi perhatian publik. Selain menjadi wahana para pengusaha besar atau kecil memperebutkan tender pemerintah, yang paling menonjol adalah tindak penyelewengan yang mengakibatkan dijebloskannya para pejabat hingga pelaksana teknis ke ranah hukum pidana. Maraknya kasus korupsi di bidang pengadaan tersebut tanpa disadari menciptakan stigma negatif di tengah-tengah masyarakat. Kerentanan terseret ke ranah hukum inilah kemudian yang menyebabkan banyak para pelaksana pengadaan di berbagai instansi mengalami penurunan motivasi. Padahal, Untuk menyelenggarakan Pengadaan Barang/Jasa berkualitas diperlukan tenaga pegawai yang termotivasi, bila seseorang termotivasi ia akan menunjukkan kinerjanya secara baik. Fenomena menurunnya motivasi pegawai yang bekerja di bidang pengadaan barang/jasa turut dirasakan pada instansi Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama. Oleh karena itulah dianggap perlu mengangkat suatu Penelitian untuk memecahkan permasalahan diatas.
Penelitian ini menggunakan dua teori yang dianggap tepat. Yaitu Teori Ekuitas J. Adams, dan Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger. Teori Ekuitas menyoroti motivasi sebagai perbandingan antara rasio imbalan / investasi rasio dengan rasio kenikmatan (atau derita) yang dialami oleh orang lain yang berada dalam situasi yang mirip atau sama. Sementara teori Disonansi Kognitif membahas tentang perasaan ketidaknyamanan seseorang yang diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
Metode Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif. Yaitu membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan tiga cara yaitu, Wawancara, Observasi dan Telaah dokumentasi dan peraturan perundang-undangan. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, melalui prosedur editing, coding dan tabulasi data yang divalidasikan melalui proses triangulasi data.
Hasil penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan yaitu, adanya ketidak seimbangan antara input (usaha) yang dilakukan pegawai dengan outcome yang diperoleh. Hal ini terungkap dari besaran honorarium yang diperoleh setelah diperbandingkan dengan tugas tambahan lainnya yang dianggap timpang. Selain honorarium, ada faktor-faktor lain seperti tiadanya jenjang karir yang jelas, intervensi atasan, godaan penyelewengan, risiko hukum dan stigma negatif masyarakat juga menjadi pemicu terjadinya penurunan motivasi pegawai. Walaupun demikian, pekerjaan pengadaan tetap berjalan dikarenakan sebagian pegawai menganggap bahwa pekerjaan adalah amanah yang harus dijalankan.
Tidak tersedia versi lain