Tesis
Evaluasi Kompetnsi Trainer Dalam Penyelenggaraan Diklat Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Timor Leste
Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh professionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki trainer dalam penyelenggaraan diklat PNS pada Direktorat Jenderal INAP. Rumusan permasalahan penelitian adalah Bagaimanakah Evaluasi Kompetensi Trainer diwujudkan Dalam Penyelenggaraan Diklat Bagi Pegawai Negeri Sipil di Timor Leste. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan kepada dunia akademik. Aspek penelitian difokuskan pada knowledge, skill dan attitude. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data atau informasi melalui wawancara mendalam dengan informan kunci, telaahan dokumen dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Aspek knowledge/pengetahuan trainer dengan sub aspeknya adalah: (a) Pengetahuan materi sudah sesuai dengan pengetahuan trainer, ada sebagian trainer yang belum memiliki kualifikasi sebagai trainer. Trainer di INAP secara kualitas maupun kuantitas masih kurang. (b) Prinsip- prinsip pembelajaran orang dewasa, sudah cukup bagus. (c) Metode-metode training yang dipakai adalah role play, dialog, diskusi, studi kasus dan presentasi. 2). Skil/kemampuan di lihat dari sub aspek : (a) Presentasi materi menunjukkan bahwa trainer INAP memiliki skill yang cukup, ada kendala bahasa karena ada beberapa trainer INAP yang belum menguasai bahasa Portugis, bahasa Tetun, dan bahasa Inggris. (b) Berinteraksi antara trainer, peserta dan koleganya terjalin dengan baik, ada beberapa hal yang perlu di perbaiki terutama mengenai transparansi tugas. (c) Mengenai manajemen kelas trainer INAP cukup memahami. 3). Attitude/ sikap dimana sub aspeknya meliputi : (a) Kejujuran, dari hasil evaluasi trainer menunjukkan kejujuran yang tinggi. (b) Menghormati, bahwa selama ini trainer INAP dan peserta diklat saling menghargai. (c) Ketegasan, menunjukkan ada perbedaan pendapat, bahwa selama ini para trainer INAP kurang tegas. Namun lain pihak berpendapat bahwa trainer INAP cukup tegas. Peneliti menyarankan bahwa : Perlu meningkatkan kualitas pengetahuan umum trainer INAP, INAP sebagai institusi pemerintah haruslah tegas, Perlu mengirim trainer-trainer INAP untuk melanjutkan pendidikan di bidang training, memberikan kesempatan bagi para trainer INAP untuk mengikuti kursus Bahasa Portugis dan Bahasa Inggris yang berkelanjutan, perlu adanya transparansi tugas antara trainer sehingga tidak terjadi diskomunikasi dalam pembagian tugas, perlu penambahan merekrut trainer-trainer profesional yang berkualitas, perlu adanya rezim espesial untuk trainer INAP.
Tidak tersedia versi lain