Skripsi
Pengaruh Sistem Kenaikan Pangkat Dan Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Terhadap Motivasi Pegawai Menjadi Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian Pada Biro Kepegawaian Badan Pusat Statistik
Jabatan fungsional merupakan wadah bagi pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier PNS serta peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Salah satu jabatan fungsional yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) adalah jabatan fungsional Analis Kepegawaian. Peran Analis Kepegawaian adalah ikut berperan serta dalam kegiatan manajemen PNS dan sistem pengembangan manajemen PNS sehingga keberadaannya sangat penting dikembangkan demi meningkatkan mutu manajemen PNS BPS secara keseluruhan. Kelebihan jabatan fungsional Analis Kepegawaian dengan jabatan fungsional umum atau staf umum antara lain yang paling signifikan yaitu dalam sistem kenaikan pangkat pada jabatan fungsional Analis Kepegawaian dan adanya pemberian tunjangan pada jabatan fungsional Analis Kepegawaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem kenaikan pangkat jabatan fungsional Analis kepegawaian dan tunjangan jabatan fungsional Analis Kepegawaian berpengaruh terhadap motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data responden penelitian ini keseluruhan ix berjumlah 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kenaikan pangkat jabatan fungsional Analis kepegawaian dan tunjangan jabatan fungsional Analis Kepegawaian berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian. Nilai signifikansi (P Value) variabel sistem kenaikan pangkat Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian (X1) sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0,229 sehingga disimpulkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Motivasi Pegawai Menjadi Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian (Y). Nilai signifikansi (P Value) variabel tunjangan jabatan fungsional Analis Kepegawaian (X2) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0,705 sehingga disimpulkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Motivasi Pegawai Menjadi Pejabat Fungsional Analis Kepegawaian (Y). Persamaan regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0,229 X1 + 0,705 X2. Artinya sistem kenaikan pangkat jabatan fungsional berpengaruh sebesar 30% terhadap motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian, dan tunjangan jabatan fungsional Analis Kepegawaian berpengaruh sebesar 70,5% terhadap motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian. Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Sistem kenaikan pangkat memang terbukti berpengaruh terhadap motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian, tetapi pengaruhnya hanya sebesar 23 % saja, bila dibandingkan dengan pengaruh dari tunjangan jabatan fungsional yang pengaruhnya 70,5%. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden mengenai variabel motivasi x pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian yang lebih sejalan dengan tunjangan jabatan fungsional Analis Kepegawaian, artinya tunjangan jabatan masih lebih menentukan untuk seorang pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian bila dibandingkan dengan sistem kenaikan pangkatnya. Hal ini kemungkinan dikarenakan sistem kenaikan pangkat jabatan fungsional Analis Kepegawaian yang berdasarkan angka kredit membuat seorang pegawai berfikir kembali untuk menjadi Analis Kepegawaian karena sulit untuk mendapatkan angka kredit. Oleh karena itu peneliti sarankan agar kepada pejabat fungsional Analis Kepegawaian supaya diberikan pembinaan, motivasi serta diberikan sarana dan juga peluang yang cukup untuk mengumpulkan angka kredit dalam rangka meniti kariernya. 2. Melihat dari hasil penelitian akan motivasi pegawai menjadi pejabat fungsional Analis Kepegawaian ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya jabatan fungsional Analis Kepegawaian adalah jabatan yang menarik dengan adanya kedua faktor yakni dari sistem kenaikan pangkatnya dan juga tunjangan jabatan yang diberikan. Tetapi kemudian peningkatan pembinaan jabatan fungsional Analis Kepegawaian tetap merupakan hal yang penting agar diperoleh kepastian mengenai pengembangan karier jabatan tersebut sehingga akan mendorong pejabat fungsional Analis Kepegawaian untuk bekerja lebih professional yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerjanya. 3. Sosialisasi mengenai jabatan fungsional Analis Kepegawaian harus sering dilakukan dan ditingkatkan baik kepada pegawai yang sudah menjabat sebagai Analis Kepegawaian terlebih kepada pegawai yang belum menjadi Analis Kepegawaian sehingga dari segi motivasi serta antusiasme mereka akan lebih baik sehingga menggiring mereka untuk
Tidak tersedia versi lain