Skripsi
Perbandingan Peramalan Nilai Klaim Tarif Ina Cbgs Dengan Metode Forecasting Least Square Dan Trend Moment Terhadap Standar Kesalahan Peramalan Mean Square Error Di Rsud Cengkareng
KN bagi seluruh penduduknya, yang berdasarkan Undang-undang kesehatan nomor 36 tahun 2009 pasal 13 menyatakan bahwa: Setiap orang berkewajiban ikut serta dalam program jaminan kesehatan sosial. Sistem pembayaran dari program JKN ini menggunakan aplikasi INA CBGS, dalam pembayaranya nilai klaim tarif INA CBGS terdapat fluktuasi tarif yang menimbulkan ketidakpastian dalam penerimaan rumah sakit. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, akibat fluktuasi tarif tersebut sulit sekali memprediksi nilai klaim tarif INA CBGS yang akan dipakai sebagai pertimbangan dalam penyusunan anggaran rumah sakit, selama ini RSUD Cengkareng menggunakan prediksi melalui judgment atau prediksi-prediksi dari staf terkait, dalam hal ini prediksi tersebut masih belum efektif karena belum dapat dipastikan kebenarnnya dan memerlukan waktu yang tidak sedikit tidak jarang terjadi revisi anggaran dikarenakan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peramalan nilai klaim tarif INA CBGS yang dapat memperediksi jumlah nilai klaim yang diterima untuk keperluan dalam pertimbangan penyusunan rencana anggaran rumah sakit dengan menggunakan metode forecasting least square dan metode forecasting trend moment. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kuantitatif dengan sampling jenuh. Teknik penelitian ini dengan menghitung menggunakan dua metode forecasting least square dan trend moment lalu membandingkan standar kesalahan peramalan mean square error dari kedua metode. Hasil penelitian melalui persamaan IBM SPSS 22 dari regresi Ŷt = a + b X , Ŷt = 151.425 + 456X dari metode forecasting least square dan regresi Ŷt = a + b X, Ŷt = 136.373 + 912 X, lalu uji kedalam standar kesalahan peramalan mean square error dengan kedua metode tersebut didapatlah hasil yang sama dari kedua metode tersebut yaitu 15.099, hal ini menunjukkan kedua metode tersebut tidak memiliki perbedaan. Dan vii dapat dipilih salah satu dari kedua metode tersebut jika ingin diterapkan dalam membuat peramalan nilai klaim tarif INA CBGS. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan menggunakan metode forecasting kuntitatif, karena metode kuantitatif memiliki nilai SKP MSE yang lebih kecil dibandingkan dengan metode kualitatif yang digunakan saat ini.
Tidak tersedia versi lain