Skripsi
Evaluasi Kebijakan Pelayanan Perpustakaan Dan Data Di Perpustakaan Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai salah satu lembaga pemerintah non- departemen di Indonesia, juga sedang gencar melakukan reformasi birokrasi dan moderanisasi dalam rangka meningkatkan kualitas datanya.Sasaran utama dari reformasi birokrasi dan moderinsasi BPS RI sebagaimana digambarkan dalam visi dan misi BPS adalah peningkatan produk inti, yaitu data statistik. Data sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi penggunannya. Oleh karena itu sebagai penyedia data, pelayanan BPS dituntut semakin prima. Sebagai lembaga yang bertugas untuk menyediakan data bagi masyarakat, salah satu fokus BPS dalam reformasi birokrasi adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan data. BPS dianggap berhasil jika telah mampu menyediakan data yang berkualitas dan terpercaya bagi para konsumen data. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan pelayanan perpustakan dan data di Perpustakaan Badan Pusat Statistik sebagai amanat Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara dengan responden pengguna perpustakaan dan telaah dokumen. Data yang telah dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam bentuk pemeriksaan dan pengelompokan data. Selanjutnya data dikategorikan untuk mencari pola hubungan dan persamaan dari kata-kata atau informasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan perpustakaan dan data di perpustakaan Badan Pusat Statistik, sudah cukup baik namun masih ada beberapa aspek seperti uraian tugas dan tanggung jawab yang harus diperbaiki. Dari aspek kecocokan, secara umum kebijakan masih relevan untuk tetap dilaksanakan, namun, dalam melaksanakan tugasnya, petugas sering tidak memahami uraian tugasnya. Kemudian dari aspek efektifitas, secara garis besar tujuan yang ingin dicapai terwujud (berupa upaya BPS sebagai pelopor data untuk semua, mewujudkan BPS yang “Profesional Intergritas Amanah”, “melayani dengan hati”, pengguna makin cepat mendapatkan data, dan masyarakat percaya pada data BPS) namun laporan berkala setiap bulan masih tidak tepat waktu, pencarian buku-buku publikasi masih memerlukan waktu yang lama. Dari aspek efisiensi, input yang digunakan dikatakan sudah cukup berbanding dengan output kebijakan yang terlihat dari penyerapan anggaran di unit kerja Perpustakaan dan Data yang langsung dirasakan manfaatnya oleh para pengunjung perpustakaan walau anggaran yang digunakan lumayan besar, selain itu, koleksi dari luar kurang vii banyak dan publikasi dari internal BPS terlalu banyak. Aspek meta, survei kepuasan pengguan perpustakaan yang dilakukan oleh BPS sangat berpengaruh pada pilihan-pilihan Pimpinan dalam menentukan perencanaan organisasi ke depan seperti: pengelolaan SDM, prasarana dan sarana yang ada, serta penambahan koleksi. Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti meyampaikan beberapa saran untuk perbaikan di masa datang. Pada aspek kecocokan dalam kaitannya dengan tugas dan tanggungjawab petugas perpustakaan perlu adanya sosialiasi mendalam agar para staf paham dan mengerti dengan jelas tugas dan tanggungjawabnya. Kemudian aspek efektifitas peneliti beranggapan petugas perpustakaan perlu diberikan pelatihan khusus mengenai bagaimana cara menelusuri informasi dan koleksi perpustakaan dalam hal ini koleksi digital dan hard copy. Untuk aspek efisiensi peneliti beranggapan dalam hal pendistribusian hasil publikasi harus lebih tepat sasaran dalam menambah koleksi, perlu mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lembaga/kementerian lainnya. Dan untuk aspek meta peneliti beranggapan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh perpustakaan sudah cukup baik, dan diharapkan terus dilaksanakan tiap tahunnya sebagai bahan evaluasi dan hasil dari survei yang dilakukan dapat membantu perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perencanaan dan pembuatan kebijakan di masa depan
Tidak tersedia versi lain