Skripsi
Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan
Latar belakang penelitian ini adanya indikasi kurangnya komunikasi internal antara atasan dengan bawahan yang mengakibatkan kurang efektifnya pelaksanaan tugas-tugas sehingga kinerja pegawai pada Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan menjadi kurang optimal. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja pegawai Sudin Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan. Metode penelitian yang di gunakan yaitu memakai metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dan penelaahan dokumen. Adapun variabel-variabel yang diteliti yaitu: Komunikasi Internal sebagai variabel bebas (variabel X) dan Kinerja pegawai sebagai variabel terikat (variabel Y). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi Internal (variabel X) dan Kinerja pegawai (variabel Y). Hal itu dapat dilihat dari koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,359 (35.9%). Dengan demikian dapat diketahui kontribusi variabel komunikasi internal terhadaqp kinerja pegawai (rxy) 2 = (35,9%) 2 =12,9%, sedangkan sisanya (100%-12,9%=87,1%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar vii variabel komunikasi internal. Adapun kecenderungan pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja pegawai ditunjukkan dengan persamaan regresi = 58,472 + 0,257X, berarti, bahwa jika komunikasi internal mengalami kenaikan sebesar 1 kali maka kinerja akan mengalami kenaikan sebesar 0,257 kali. Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, penulis memberikan saransaran: 1. Perlunya diciptakan berbagai program yang terkait dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, seperti: pendidikan dan pelatihan komunikasi yang efektif, program motivasi berprestasi, program special events, program media komunikasi internal, serta berbagai kegiatan lainnya yang memberi ruang dan gerak untuk terjadinya komunikasi dua arah antara bawahanan dan atasan, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. 2. Perlunya diciptakan program-program penghargaaan pegawai-pegawai berprestasi. Dengan berbagai program tersebut diharapkan karyawan merasa dihargai dan diperhatikan, sehingga dapat menciptakan rasa memiliki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin, serta mengurangi dampak negatif/ketidakpuasan yang mungkin terjadi dalam interaksi antara pegawai dengan instansi. 3. Implikasi hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan melihat variabel dependen yang lain seperti kompensasi, motivasi, disiplin kerja, kepemimpinan, kepuasan kerja dan masih banyak lagi.
Tidak tersedia versi lain