Tesis
Analisis Penerapan Balanced Scorecard Primer Koperasi Bina Sejahtera Badan Sarana Pertahanan
Pembangunan koperasi perlu diarahkan, sehingga koperasi semakin berperan dalam perekonomian nasional. Koperasi pegawai negeri sebagai salah satu jenis koperasi di Indonesia, memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat. Sehingga diperlukan suatu strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan di dunia usaha. Agar dapat menjadi salah satu organisasi yang memegang peranan utama dalam kegiatan ekonomi. Pengukuran kinerja merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang dari suatu koperasi, terutama bagi koperasi yang telah lama berdiri. Fokus Permasalahan yang diteliti adalah bagaimanakah kinerja Primer Koperasi Bina Sejahtera Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus melalui studi dokumentasi, wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner. Melalui metode ini akan dilakukan deskreptif suatu variabel secara intensif terhadap sejumlah kasus yang dipilih. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan variebel tunggal yaitu kinerja organisasi. Dengan demikian unit analisisnya adalah kinerja organisasi. Dalam pengumpulan data serta analisisnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan eksplorasi serta klarifikasi atas fenomena atau fakta mengenai kinerja Primer Koperasi Bina Sejahtera. Data-data yang terkumpul secara kuantitatif dapat digambarkan sebagai nilai-nilai pada suatu skala ukuran rasio interval dan ordinal/nominal. Sedangkan data kualitatif akan diinterpretasikan secara rasional sesuai fakta-fakta yang ada. Perspektif finansial yang diukur dengan Net profit Margin, ROA (Return On Asset), dan ROE (Return On Equity)menunjukkan bahwa nilai mengalami peningkatan meskipun pada tahun 2010 mengalami penurunan sehingga kinerja Primer Koperasi Bina Sejahtera dapat dinilai baik. Pengukuran kinerja dengan perspektif keanggotaan menunjukkan bahwa jumlah anggota koperasi dari tahun 2009 – 2011 mengalami peningkatan sebesar 17%. Dengan demikian dari perspektif keanggotaan kinerja Primkop Bina Sejahtera dapat dikatakan cukup baik. Begitu pula dengan perspektif bisnis internal yang ditunjukkan dengan ix adanya hubungan semua mitra usaha Primkop Bina Sejahtera selama tahun 2009 – 2011 yang berjalan baik ini dapat dilihat dari SHU yang meningkat pada tahun 2011 meskipun mengalami penurunan pada tahun 2010. Adanya pinjaman dana dari pihak perbankan menunjukkan bahwa Primkop mempunyai penilaian yang baik. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur dengan adanya program pendidikan perkoperasian dan produktivitas karyawan juga menunjukkan kinerja yang kurang baik. Meskipun anggaran untuk pendidikan dan pelatihan tiap tahun meningkat, namun belum ada anggota atau pengurus yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian. Dari penjelasan dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep Balanced Scorecard juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja koperasi seperti pada Primer Koperasi Bina Sejahtera. Berdasarkan temuan peneliti yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Agar berhasil dan tumbuh dalam persaingan, Primer Koperasi Bina Sejahtera sebaiknya menggunakan sistem pengukuran dan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabiltas yang dimiliki Primkop. Balanced Scorecard merupakan salah satu alternatif dalam pengukuran Primkop dimana alat ukur ini tersusun atas empat perspektif yang berbeda yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Konsep ini menggambarkan keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, antara ukuran keuangan dan bukan keuangan dan antara perspektif kinerja eksternal dan internal. 2. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, Primer Koperasi Bina Sejahtera dapat menterjemahkan misi dan strategi ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis. 3. Balanced Scorecard dapat menghasilkan berbagai proses manajemen yang penting bagi Primkop Bina Sejahtera dalam rangka memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi, mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis, merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai strategis serta meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. 4. Primer Koperasi Bina Sejahtera Badan Sarana Pertahanan harus membuat visi dan misi yang jelas, sehingga membuat tujuan yang hendak dicapai guna memajukan Primkop. 5. Perlu adanya Rencana Anggaran dan Program kerja yang dibuat secara jelas dan rinci, dalam usaha peningkatan kinerja dan memudahkan dalam evaluasi kinerja Primkop itu sendiri. 6. Primkop Bina Sejahtera harus membuat inovasi-inovasi bisnis serta mengembangkan produk-produk yang bersifat jasa dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.
Tidak tersedia versi lain