Tesis
Pengaruh Kebijakan Reformasi Birokrasi Dan Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Personel Di Direktorat Zeni Angkatan Darat
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja personel di Direktorat Zeni Angkatan Darat. Metodologi penelitian menggunakan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan tentang pengaruh Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja personel di Direktorat Zeni Angkatan Darat, sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kebijakan reformasi birokrasi terhadap motivasi kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,306>0. Persamaan Regresi linier memberikan gambaran bahwa Variabel Reformasi Birokrasi (X ) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,306 yang berarti Reformasi Birokrasi berpengaruh positif terhadap motivasi yaitu jika terjadi peningkatan Kebijakan Reformasi Birokrasi maka terjadi peningkatan motivasi kinerja SDM. Sebaliknya apabila terjadi penurunan penerapan Kebijakan Reformasi Birokrasi di satuan akan berpengaruh terhadap menurunnya motivasi kinerja SDM; 1 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap motivasi kerja bawahan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,403>0, Variabel Kepemimpinan (X ) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,403 yang berarti Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi yaitu jika terjadi peningkatan kualitas kepemimpinan maka terjadi peningkatan 2 motivasi kinerja bawahan. Semakin baik pola kepemimpinan maka akan diikuti pula dengan peningkatan pada motivasi kerja bawahan; 3. Terdapat pengaruh yang simultan antara reformasi birokrasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai konstanta 1,519 yang artinya jika variabel X 1 dan X mempunyai nilai “nol” atau tidak ada, maka motivasi tidak akan berpengaruh terhadap kepemimpinan maupun reformasi birokrasi (stagnant). Nilai Korelasi Berganda (R) dari hasil olah data adalah sebesar 0,677 atau (67,7%). Nilai korelasi ini menggambarkan bahwa hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen mempunyai hubungan yang erat atau hubungan antara Variabel Reformasi Birokrasi dan Variabel Kepemimpinan dengan Variabel Motivasi adalah mempunyai hubungan yang erat. Semakin baik konsistensi pelaksanaan reformasi birokrasi dan kepemimpinan, maka akan diikuti pula dengan peningkatan motivasi kerja bawahan; 2 4. Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun kelemahan. Disisi lain, keterbatasan dan kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini dapat menjadi sumber bagi peneliti yang akan datang. Adapun keterbatasanketerbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang sedikit, hanya 3 (tiga) variabel yang diuji, yaitu Motivasi, Kepemimpinan, dan Kebijakan Reformasi Birokrasi. Disamping itu, masih adanya responden yang memberikan isian kuesioner bersifat subyektif yaitu ada beberapa lembar diisi (dinilai) sama/seragam atau tidak mengisi kuesioner sama sekali atau pula ada sebagian yang terlewat. Hal ini menjadikan kendala bagi peneliti dalam olah data khususnya pada tahap awal yaitu Uji Persyaratan Analisis, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus mengulang untuk menetapkan responden sesuai target kuantitas yang diijinkan dalam penelitian ilmiah; Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan analisis dokumen yang ada, maka disarankan sebagai berikut : 1. Saran Akademis, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada anggota Militer Direktorat Zeni Angkatan Darat ini, diharapkan kajian mengenai kebijakan reformasi birokrasi dan kepemimpinan dapat dilakukan lebih mendalam lagi pada waktu yang akan datang. 2. Saran Praktis, berdasarkan hasil penelitian maka untuk organisasi Ditziad disarankan : melakukan validasi organisasi, meningkatkan sistem Waskat, menempatkan personel yang kapabel dalam bidang tugasnya, menerapkan reward and punishment yang obyektif dan dapat memelihara hubungan yang harmonis antara pemimpin dengan yang dipimpin serta dapat memberi kenyamanan bagi anak buah dalam melakukan tugasnya.
Tidak tersedia versi lain