Tesis
Implementasi Knowledge Management Di Dinas Penelitian Dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Angkutan Laut (TNI AL (Dislitbangal))
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi knowledge management di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal). Metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, dimana dalam metode ini akan memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah pada sebuah organisasi. Responden yang diambil sebanyak 5 orang untuk mewakili sebuah organisasi dan digunakan sebagai informan. Sedangkan teknik yang digunakan melalui pengamatan/ observasi dan wawancara mendalam (in-depth interviews)agar mendapat berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1)Bahwa pada proses aspek Using Knowledge yang didapat dari sumber informan seluruhnya mengatakan hal tersebut tidak pernah dilaksanakan dan tergantung kepada Pimpinan. Dengan demikian proses tacit to tacit maupun explicit to tacit tidak berjalan sesuai harapan, agar proses transfer knowledge dapat berjalan perlu menciptakan/ mengembangkan budaya berbagi pengetahuan (sharing knowledge), budaya sosialisasi, budaya pendokumentasian serta melaksanakan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan terhadap para peneliti. (2)Bahwa pada proses aspek Finding Knowledge yang didapat dari sumber informan seluruhnya mengatakan hal tersebut tidak pernah dilaksanakan dan tergantung kepada Pimpinan. Dengan demikian proses tacit to tacit maupun explicit to tacit tidak berjalan sesuai harapan, agar proses transfer knowledge dapat berjalan perlu membuat kerjasama (MoU)yang lebih baik dan transparan lagi agar diantara para peneliti yang ada vii di Dislitbangal dengan para peneliti yang ada dipihak luar mau bersamasama saling memberikan knowledge diantara para peneliti. (3)Bahwa pada proses aspek Creating Knowledge yang didapat dari sumber informan seluruhnya mengatakan hal tersebut tidak pernah dilaksanakan dan tergantung kepada Pimpinan. Dengan demikian proses tacit to tacit maupun explicit to tacit tidak berjalan sesuai harapan, agar proses transfer knowledge dapat berjalan perlu meningkatkan atau pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun informal yang dikelola pihak ke tiga yaitu Kemhan, PT DI, PT LAN, BPPT, PT DI dan lain-lain. (4)Bahwa pada proses aspek Packing Knowledge yang didapat dari sumber informan seluruhnya mengatakan hal tersebut tidak pernah dilaksanakan dan tergantung kepada Pimpinan. Dengan demikian proses tacit to tacit maupun explicit to tacit tidak berjalan sesuai harapan, agar proses transfer knowledge dapat berjalan perlu tempat penyimpanan atau tempat workshop yang sesuai standart dari hasil kajian dan penelitian yang sudah menjadi barang produk agar tertata dengan baik sehingga bisa dinikmati oleh para peneliti maupun organisasi lain.
Tidak tersedia versi lain