Skripsi
Implementasi Pedoman Klasifikasi Arsip Di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara dalam rangka upaya membenahi pengelolaan arsip agar efisien, efektif dan sistematis, maka LAN telah membuat suatu pedoman tentang klasifikasi arsip yang dituang dalam bentuk Peraturan Kepala LAN Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pedoman Klasifikasi Arsip di lingkungan LAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pedoman klasifikasi arsip di lingkungan Lembaga Administrasi Negara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telahan dokumen dan wawancara dengan key informan 9 orang. Aspek-aspek dari penelitian ini ada aspek komunikasi, aspek sumberdaya, aspek struktur organisasi dan aspek sikap/disposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum implementasi pedoman klasifikasi arsip di Lembaga Administrasi Negara sudah berjalan cukup baik. Dari hasil analisis penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aspek Komunikasi; Implementasi pedoman klasifikasi arsip sudah cukup baik. Dengan adanya usaha untuk meningkatkan pemahaman pegawai LAN terhadap pentingnya klasifikasi arsip di dalam organisasi melalui sosialisasi, hal lain yang dilakukan seperti adanya evaluasi ix yang dilakukan oleh internal maupun ekternal oleh ANRI selaku pembinaan kearsipan nasional. 2. Aspek Sumber Daya; Belum seluruh arsiparis memenuhi kompetensi yang dibutuhkan seorang arsiparis. Pengelola arsip yang ada di setiap unit kerja juga belum dapat melaksanakan tugas secara maksimal, hal ini disebabkan karena lebih mengutamakan pekerjaan rutin pada unit tersebut, sehingga penugasan sebagai pengelola arsip belum dilaksanakan dengan sepenuh hati. 3. Aspek Struktur Birokrasi; SOP pengelolaan arsip juga sudah tersedia walaupun belum berjalan dengan maksimal. 4. Aspek Sikap/Disposisi; Implementasi pedoman klasifikasi arsip sudah cukup baik. Atas dasar hal tersebut penulis ingin memberikan saran: 1. Aspek Komunikasi; Para fungsional arsiparis harus mengambil peran dalam peningkatkan kompetensi para pengelola kearsipan unit kerja, dengan secara rutin memberikan bimbingan dan pembinaan. 2. Aspek Sumber Daya; Memberikan reward terhadap pegawai yang ditugaskan sebagai pengelola arsip pada unit kerja, sehingga ada motivasi pegawai untuk melaksanakan tugas sebagai pengelola arsip unit kerja dan penambahan fungsional arsiparis pada tiap unit teknis. 3. Aspek Struktur Birokrasi; Perlu adanya reward and punishment terhadap kepatuhan SOP dalam pengelolaan arsip, sehingga dengan adanya reward and punishment tersebut akan tercipta iklim pengelolaan kearsipan yang maksimal. 4. Aspek Sikap/Disposisi; perlu adanya reward dan insentif bagi pengelola arsip yang memiliki kinerja yang baik, sehingga hal itu akan menjadi motivasi bagi yang lain.
Tidak tersedia versi lain