Tesis
Pengaruh Motivasi Pegawai, Kompetensi Pegawai, Dan Gaya Kepemimpinan Trasnformasional Terhadap Peningkatan Karir Pegawai Pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dibuat, maka tujuan penelitian tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel motivasi kerja, kompetensi pegawai, dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap peningkatan karier pegawai di Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selain itu juga untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel motivasi, kompetensi dan gaya kepemimpinan transformasional secara stimultan terhadap peningkatan karir pegawai.
Seperti diketahui dalam pengaturan sumber daya manusia dalam hal ini adalah pegawai, motivasi, kompetensi, dan gaya kepemimpinan transformasional adalah faktor-faktor yang mendorong seorang pegawai dapat mencapai tingkat karir yang sepantasnya mereka miliki sesuai dengan kualitas kinerja yang dimiliki seorang pegawai. Sedangkan peningkatan karir adalah suatu hal yang diidamkan atau didambakan oleh seorang pegawai karena dengan adanya peningkatan karier merupakan bukti dari pencapaian kinerja mereka, pengakuan pimpinan maupun organisasi bahwa pegawai tersebut terangkat harkat dan martabatnya. Selain itu juga dengan adanya peningkatan karier otomatis akan meningkat pula derajat tugas, kewenangan, tanggung jawab maupun kekuasaan.
Populasi penelitian ini adalah pegawai pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak termasuk unsur pimpinan seperti; Kepala Biro, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian. Populasi tersebut tersebar di 4 Bagian, dan 13 Subbagian yang berjumlah 323 pegawai. Sedangkan teknik pengambilan jumlah sampelnya penulis memakai teori dari Arikunto yang menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100 maka sampel harus diambil semua sedangkan jika populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil minimal 25% -30%. Berdasarkan pedoman tersebut maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 30% karena populasinya lebih dari 100 yaitu 323 pegawai dan didapat responden sejumlah 97 pegawai.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey, dengan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode analisis diskriptif yang didukung dengan data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode statistik sebagai alat analisisnya.
Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik survey dalam bentuk penyebaran kuestioner berisi instrumen-instrumen yang menunjukkan indikator dari
variabel yang diteliti, penilaiannya berdasarkan skala likert dengan 5 pilihan dan kriterianya adalah mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), Setuju (4), dan sangat setuju (5).
Hasil dari dari pengujian hipotesis dapat disampaikan sebagai berikut, bahwa; hipotesis 1 motivasi kerja pegawai berpengaruh positif pada peningkatan karir pegawai, hipotesis 2 kompetensi pegawai berpengaruh positif pada peningkatan karir, hipotesis 3 gaya kompetensi pegawai berpengaruh positif pada peningkatan karir, dan secara bersama-sama motivasi, kompetensi dan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh pada peningkatan karir pegawai. Sedangkan korelasi tertinggi terdapat pada hubungan antara kompetensi pegawai (X2) dengan peningkatan karir pegawai (Y2) yaitu sebesar 0,753, dan korelasi terendah terjadi antara motivasi kerja pegawai (X1) dengan peningkatan karir pegawai (Y) yaitu sebesar 0,655.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi pegawai merupakan variabel yang paling dominan berhubungan terhadap peningkatan karir pegawai pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan hasil penelitan, maka disarankan untuk meningkatkan karir, diperlukan usaha pegawai untuk memperlihatkan diri atau meningkatkan citra positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang pada akhirnya dapat diberikan kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar. Adanya perhatian dari pimpinan dan organisasi untuk selalu membantu pegawai dalam rangka meningkatkan kompetensi teknis, manajerial dan perilaku, secara berkelanjutan. Dalam hal ini organisasi terutama unit kerja yang menangani pengembangan sumber daya manusia perlu mengatur dan membuat program untuk peningkatan dan pengembangan pegawai serta menjaring pegawai-pegawai yang mempunyai prestasi untuk dipromosikan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Tidak tersedia versi lain