Skripsi
Implementasi Barcode Man Hours Record Dalam Maintenance Proses Di Base Maintenance PT. Garuda Maintenance Facility Aeroasia
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan ataupun hambatan-hambatan yang terjadi di lapangaan dalam proses penerapan barcoding manhours seorang mekanik pesawat terbang yang khususnya di base maintenance PT. GMF Aeroasia . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dekriptif, aspek yang diteliti adalah penerapan dalam penggunaan sistem barcode, sejauh mana kesadaran seorang mekanik dalam menerapkan barcode dan apakah sudah ideal antara estimasi waktu pekerjaan yang diberikan dengan aktual pengerjaan dilapangan, dengan melakukan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Kesadaraan seorang mekanik dalam melakukan barcode saat memulai dan selesai melakukan suatu pekerjaan dinilai kurang terimplementasiakan, hal ini bisa dilihat dalam maintenance record pada setiap project yang menujukkan bahwa banyak maintenace taskcard yang tidak ada rekaman mengenai siapa yang melaukan pekerjaan tersebut saat di lihat dari data basenya. 2. Kesediaan dalam melakuakan barcoding sering kali terabaikan oleh seorang mekanik dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi atau mengganggu kegiatan ini. 3. Seringkali seorang mekanik lebih fokus dengan penyelesaian pekerjaan tapi mengesampingkan proses recording, hal ini yang viii menyebabkan terjadinya lost manhours pada beberapa maintenance task card. Saran dan rekomendasi diatas adalah perlunya di sistem controling dalam dalam penerapan barcoding ini, sehingga jika seorang mekanik terlupa melakukan barcoding akan teridentifikasi dan segera dilakukan eksekusi untuk menghindari lost manhours. Dan untuk lebih meningkatkan kinerja seorang mekanik maka harus di buatkan standarisasi dan komitmen dalam pencapaian perharinya, sesuai dengan job deks-nya, maka dengan itu penulis menyarankan dari beberapa aspek : 1. Konsistensi Perlu bentuk sebuah statement yang mengikat seorang mekanik agar kegiatannya ini dapat dijalankan dilapangan secara berkelanjutan, tidak pasang surut seperti yang terjadi pada saat ini di base maintenance. 2. Komitmen Melakukan sosialisasi terhadap pentingnya penerapan barcode man hours dan memastikan semua personel mekanik mengenai pentingnya barcode. Reward dan punishment harus diberlakukan untuk memaksa seorang mekanik yang menjalankan kegiatan ini. 3. Kontinuitas Adanya rolling personil ( siapa yang hari itu di sket barcode ), untuk menyiapkan alat, dengan harapan pula agar masing – masing orang dapat membarcode sendiri nantinya. Diadakanya rack sebagai wadah note book di masing – masing area seperti (wing,tail,nose),dengan harapan menembak tidak perlu turun ke bawah sehingga ridak menghabiskan waktu.
Tidak tersedia versi lain