Tesis
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Program Unggulan Bumi Sejuta Sapi Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pada umumnya pembangunan daerah difokuskan pada pembangunan ekonomi melalui usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Karena jumlah penduduk terus bertambah dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah, sehingga dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini dapat diperoleh dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) dalam suatu wilayah atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun.
Untuk melaksanakan pembangunan dengan sumber dana yang terbatas, sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap perekonomian secara keseluruhan. Untuk itu Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan Bumi Sejuta Sapi sebagai program unggulan yang diharapkan dapat membangun perekonomian dan menjadi pengungkit atau penggerak utama (prime mover) pengembangan sektor ekonomi lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program unggulan bumi sejuta sapi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 2009-2013. Program unggulan bumi sejuta sapi tertuang di dalam Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2009-2013. Lebih rincinya tertuang di dalam Rencana Strategik (Renstra) Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2009-2013. Alokasi belanja yang bersumber dari APBD dan APBN dalam membiayai program unggulan bumi sejuta sapi ada pada laporan tahunan dan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala dalam pelaksanaan program unggulan bumi sejuta sapi dapat diberikan solusi untuk perbaikannya.
Penelitian ini menggunakan data sekunder RPJMD Provinsi NTB2009-2013, Renstra Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi NTB 2009-2013, Blue Print NTB BSS 2009, Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Keswan berupa runtut waktu (time series) dari tahun 2009 sampai dengan 2013, dan LAKIP Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi NTB 2013.
Hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan sesuai dengan teori implementasi kebijakan yang diutarakan oleh George C. Edwards III dipandang dari aspek komunikasi (communication), aspek ketersediaan berbagai sumber daya (resources), aspek sikap (disposition), dan aspek struktur birokrasi/organisasi (bureaucratic structure).
Hasil evaluasi berdasarkan keempat aspek tersebut, menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan program unggulan bumi sejuta sapi di Provinsi Nusa Tenggara Barat berjalan efektif.
Kata kunci: Program Unggulan, Evaluasi, Implementasi Kebijakan.
Tidak tersedia versi lain