Tesis
Penerapan Assessment Center (Studi Kasus Pengangkatan Pejabat Eselon II Pada Badan Kepegawaian Negara)
Pengangkatan pejabat struktural saat ini masih menjadi permasalahan utama baik di instansi pusat maupun daerah. Sebab masih banyak Pejabat Pembina Kepegawaian yang mengangkat pejabat struktural hanya didasarkan pada syarat administrasi saja dan pengangkatan pejabat dilakukan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan peniaian kompetensi dengan menggunakan metode assessment center.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi assessment center di Badan Kepegawaian Negara serta untuk mengetahui apakah pejabat eselon II BKN hasil assessment center telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi. Dan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu: wawancara, telaah dokumen, dan observasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Wawancara dilakukan kepada 5 informan yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kompetensi yang dilakukan oleh BKN telah memenuhi instrumen-instrumen yang dipersyaratkan dalam metode assessement center.Sedangkan menurut hasil penelitian, pejabat eselon II BKN hasil assessment center telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan sesuai dengan standar kompetensi. Hanya ada beberapa pejabat yang memiliki kompetensi yang dibawah standar kompetensi yakni kompetensi negosiasi. Untuk mengatasi pejabat yang masih memiliki kompetensi dibawah standar perlu dilakukan training atau mentoring dari pejabat senior.
Hasil assessment center yang berupa rekomendasi sebaiknya dijadikan bahan utama dalam sidang Baperjakat. Untuk itu perlu komitmen para anggota Baperjakat untuk menggunakan rekomendasi tersebut.
Tidak tersedia versi lain