Tesis
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pegawai di Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara
Keberadaan Kementerian Sekretariat Negara tidak akan bisa dilepaskan dalam bagian dari fungsi pendukung utama Presiden dan Wakil Presiden. Sebagaimana dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretaris Negara dijelaskan Kedudukan Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Dimana Tugas Sekretariat Negara memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara. Berdasarkan fokus masalah ini maka berdasarkan teori Sedarmayanti terdapat empat aspek yang sangat menentukan produktivitas kerja pegawai yaitu aspek sikap mental, pendidikan, keterampila, manajemen, lingkungan dan iklim kerja serta kesempatan berprestasi. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan menggunakan wawancara, review dan observasi lapangan dalam rangka untuk pengumpulan informasi dan pengolahan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian: 1. Sikap Mental Sikap mental sudah cukup baik, hal ini bisa diindikasikan oleh hasil pekerjaan/tugas dari setiap bidang yang dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Motivasi dan etos kerja pegawai juga sudah cukup baik apalagi dengan adanya pemberian remunerasi atau tunjangan kinerja juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kehadiran dan disiplin pegawai. Selanjutnya komitmen dan tanggung jawab setiap pegawai juga sudah cukup baik. 2. Pendidikan Pendidikan pegawai di Biro Umum sudah cukup baik. Begitupula untuk kesempatan mengikuti Diklat, pegawai diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti diklat yang di programkan oleh Pusdiklat. 3. Keterampilan Keterampilan yang dimiliki pegawai sudah cukup baik. Hal ini diindikasikan dari kemampuan dalam melaksanakan tugas. Tetapi ada juga yang belum sesuai kompetensinya seperti pegawai yang menangani BMN, harusnya punya kompetensi tentang diklat penatausahaan BMN, begitu juga bagian konsumsi minimal pegawai itu juga punya diklat tata boga atau tata hiding dan lain sebagainya. Oleh karenanya perlu didukung pula oleh diklat yang berkesinambungan, sehingga mampu mendukung pelaksanaan tugas masing-masing. Begitupula dari segi pengalaman kerja dibidangnya sudah cukup baik, namun hanya menguasai satu bidang saja. Namun karena tidak dilakukan roling pekerjaan sehingga pengalamannya hanya terbatas disatu tempat pekerjaan. 4. Manajemen Aspek manajemen secara umum sudah cukup baik. Dari segi kemampuan manajerial sudah cukup efektif, dimana setiap pimpinan sudah memberikan kepercayaan kepada stafnya masing-masing, sehingga bias dilihat dari pencapaian kinerja di tahun 2014 sudah cukup baik. Namun dari segi prosedur belum efektif, karena dalam prakteknya dilapangan sering terjadi dinamika tugas seperti adanya kebijakan pimpinan diatasnya apabila ada emergensi suatu pekerjaan harus mengerjakan apa yang diperintahkan pimpinan. Dari segi sistem kerja secara umum sudah baik, hanya saja sistem komputerisasi belum berjalan. Dari segi dorongan dan motivasi, pimpinan mampu mengendalikan atau mengajak pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai untuk memotivasi kerja dengan baik dan memberikan pujian atau penghargaan yang menimbulkan semangat kerja dengan baik, seperti ada pemilihan pegawai teladan 5. Lingkungan dan Iklim Kerja Aspek lingkungan dan iklim kerja sudah cukup baik. Fasilitas kerja sudah cukup memadai dan nyaman seperti prasarana ruang kerja sudah bagus, didukung lagi lokasi kantor yang sangat strategis di lingkungan istana. Namun yang kurang nyaman masalah ruangan untuk staf terlalu terbuka dan merasa terganggu untuk konsentrasi. Begitu juga ruangan atau meja kerja sangat sempit, sehingga kesannya sangat terbatas, dan juga terbatasnya ruang arip. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi terkait penambahan ruang, gudang yang lebih besar untuk menyimpan arsip karena masih banyak berkas-berkas lama yang menumpuk di meja kerja. Dari segi lingkungan sudah cukup kondusif dan aman. Dan mengenai hubungan kerja, secara keseluruhan sudah baik dan efektif dalam hubungan kerja pegawai. Namun perlu ditingkatkan lagi lebih baik agar lebih rukun, harmonis, komunikasinya baik dalam menjalin hubungan kerja. 6. Kesempatan Berprestasi Aspek kesempatan berprestasi belum efektif dan objektif diterapkan. Hal ini diindikasikan oleh perencanaan karier pegawai di Biro Umum belum terencana secara terstruktur, dan hanya berdasarkan kepada penilaian pimpinan masing-masing saja, dan belum diatur standard berprestasi itu seperti apa. Terkait dengan rotasi, mutasi belum sepenuhnya dilakukan dan selama ini internal di biro umum, sedangkan untuk promosi satu dua orang ada yang promosi keluar dari biro umum ke unit lain. Dukungan organisasi dalam pengembangan kompetensi cukup baik, seperti mengikuti diklat, short course, dan banyak juga pegawai yang diberikan beasiswa untuk belajar baik dalam maupun luar negeri. Adapun terkait pemberian reward selama ini sudah dilakukan tetapi belum jelas kriterianya yang baku sebagai prasyarat pegawai yang memiliki berprestasi dan memang pernah dilakukan misalnya hari Korpri pemilihan pegawai teladan yang terpilih diberikan penghargaan tabungan dan hadiah-hadiah lain sepeda motor tapi penilaian secara umum masih belum jelas masih kembali lagi kebijakan pimpinan. Saran : 1. Sikap mental Dari aspek sikap mental, perlu lebih ditingkatkan rasa tanggung jawab serta integritas pegawai dalam melaksanakan tugas. 2. Pendidikan Dari aspek pendidikan, perlu di berikan motivasi kepada pegawai agar mau mengembangkan kompetensinya melalui pendidikan baik formil seperti melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, maupun mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kemensetneg. 3. Keterampilan Dari aspek keterampilan, perlu ditingkatkan kompetensi terkait dengan masih adanya pegawai yang belum sesuai dengan kompetensi jabatan seperti untuk jabatan di bidang pengelolaan BMN serta bagian pelayanan konsumsi. 4. Manajemen Dari aspek manajemen, perlu adanya perubahan system kerja seperti system kerja elektronik. 5. Lingkungan dan iklim kerja Dari aspek lingkunga dan iklim kerja perlu dilakukan penataan ulang ruang kerja pegawai yang lebih ergonomis serta didukung oleh fasilitas kerja yang lebih memadai, serta perlu di dukung ruang untuk penyimpanan arsip. 6. Kesempatan berprestasi Dari aspek kesempatan berprestasi, perlu di buat system perencanaan karier yang jelas bagi pegawai yang berprestasi untuk menduduki jabatan baik eselon IV, III dan seterusnya. Dan juga perlu di berikan kriteria dan kualifikasi yang jelas mengenai reward atau penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Begitupula perlu adanya pengembangan dan pembinaan pegawai melalui rotasi, mutasi maupun promosi.
Tidak tersedia versi lain