Tesis
Peranan Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Penanggulangan Bencana Dalam Meningkatkan Kompetensi Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kesimpulan
1. Analisis kebutuhan Diklat pada Pusdiklat Penanggulangan Bencana telah mampu meningkatkan kompetensi kebencanaan bagi peserta yang telah mengikutinya namun belum sepenuhnya mampu menampung aspirasi dari seluruh Badan Penanggulangan tingkat Provinsi/Kota di seluruh indonesia sehingga tingkat keterwakilan yang renda di tingkat nasional misalnya pengiriman personil untuk mengikuti Diklat belum merata dan menyeluruh, 2. Tujuan Diklat pada Pusdiklat Penanggulangan Bencana telah sesuai dengan tujuan akhir pencapaian kompetensi yang diharapkan oleh BNPB antara lain dengan dibuktinyakan isi atau konten dari kurikulum yang disesuaian kebutuhan dan tujuan Diklat yang mendasar, dengan kata lain tujuan mendasar dari sikap dan tanggap serta penanganan kebencanaan telah dijalankan telah termuat dengan jelas pada setiap diklat kebencanaan yang diselenggarakan 3. Pengembangan kurikulum pendidikan dan pelatihan kebencanaan telah disusun dan dilaksanakan sesuai dengan analisis tujudan dan kebutuhan diklat, namun demikian masih 99 terdapat kendala lain yaitu masalah anggaran yang seringkali tidak bisa dilaksanakan, untuk itu prosese adopsi kuriklum yang relevan dari instansi lain yang lebih fleksibel diterapkan perlu kiranya dilakukan 4. Persiapan dan penyelenggaran Diklat masih terdapat pada kompetensi pembelajaran oleh pengajar atau widyaiswara dengan pembelajaran yang monoton dan juga kendala mengenai praktek pengadaan perlatan praktek tidak disesuaikan dengan kebutuhan diklat atau narasumber/instruktur yang belum kompoten dalam pengunaaan alat-alat peraga. 5. Evaluasi pelaksanaan program diklat kebencanaan telah
Saran dilakukan melalui evaluasi program dan monitoring penyelenggaraan Diklat, sehingga mampu meningkat kualitas lulusan di masa mendatang dan kompetensi aparatur daerah dalam menanggulangi bencana. 1. Penyusunan analisis kebutuhan Diklat pada Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB perlu disusun berdasarkan aspirasi dari seluruh Badan Penanggulangan tingkat Provinsi/Kota, untuk itu dalam proses penyusunannya harus melibatkan seluruh elemen atau stake holder kebencanaan, 100 mulai dari pejabat yang bertanggungjawab atas kebencanan, masyarakat rawan bencana, personil lapangan kebencanaan, BADAN SAR, Badan Pemetaan, maupun tenaga-tenaga medis dan keamanan, baik pusat maupun daerah. 2. Penentuan tujuan Diklat penanganan kebencanaan benar-benar harus memiliki standar pencapaian yang jelas dan terukur, untuk itu Pusdiklat Penanggualangan Bencana BNPB harus membut standar keberhasilan yang jelas melalui tujuan kompensi bidang (teknis)dan komptensi managerial. Langkah ini untuk memudakan tingkat lulusuan yang siap pakai apabila terjadi bencana yang tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. 3. Kurikulum-kurikulum pendidikan dan pelatihan kebencanaan selain disusun berdasarkan tujuan kompetensi, penulis menyarakan dasar pengganggaran yang tepat harus dibuat relevan mungkin dengan menjalin hubungan dengan instansi lain misalnya Dirjen Anggaran agar kurikulum yang dibuat dapat direalisasikan, misalnya berkenaan dengan kurikulum berbasis alat peraga dan lainnya. 4. Berdasarkan hasil wawancara dan temuan dilapangan, untuk penyelenggaran Diklat, penulis menyarankan untuk meningkatkan kompetensi fasiltator dengan melakukan sosialisasi penggunaan alat praktek peraga kebencanaan serta 101 uji sertifikasi fasilitator yang mengajar dengan alat peraga, sehingga pada saat praktek proses belajar mengajar fasiltator tersebut tidak ada kendala. 5. Berdasarkan hasil wawancara dan temuan dilapangan, untuk evaluasi pelaksanaan program diklat kebencanaan, Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB melakukan evaluasi Pasca Diklat terhadap alumni-alumni Diklat tentang perkembangan penerapan hasil Diklat dan saran pengembangan Diklat.
Tidak tersedia versi lain