Tesis
Analisis Perilaku Individu Aparatur Sipil Negara Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pada unit Informasi Dan Hubungan Masyarakat Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku Individu Aparatur Sipil Negara dalam meningkatkan profesionalisme mereka. Pengertian perilaku menurut Gibson (1996:125) perilaku dapat diartikan segala sesuatu yang dilakukan oleh Manusia, mendengar seseorang teman kerja, mendokumentasikan laporan, memasukan memo ke dalam pengolahan kata dan sebagainya oleh karena lingkungan sangat berperan dan tidak dapat terlepas pengaruhnya terhadap perilaku sesorang dimana orang yang bersangkutan bermukim (dalam Mulyadi 2015 : 392) Kurl Lewin (1996:125-126), mengatakan perilaku merupakan suatu sikap dan interaksi seseorang individu dengan lingkungannya (dalam Mulyadi 2015 : 392) Teori kurt lewin (dalam Notoatmojo 2015:8) perinsip teori ini adalah bahwa perilaku manusia itu dilihat dalam konteksnya. Kurt mengartikan bahwa perilaku manusia bukan hanya sekedar respons dan stimulus, namun dihasilkan dari berbagai gaya pisikologi yang disebut ruang hayat. Subkhi (2013 : 23) perilaku individu adalah perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu dilingkungannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian desksriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara Wawancara, Observasi dan Dokumentasi yang dilakukan di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara dengan melibatkan tujuh ( 7 ) informan kunci yang terdiri dari Kepala Kantor, Kapala Sub Bagian Tata Usaha, 3 orang staf INMAS, 1 BIMAS dan 1 Orang staf Kepegawaian. Menurut Travers (1978) metode deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (dalam Husein Umar 2005: 81). Hasil penelitian terkait perilaku menggambarkan beberapa bentuk kelebihan dan kekurangan dari sikap dan Interaksi mereka terhadap lingkungan kerjanya yakni terdiri dari beberapa komponen yang ditemukan diantaranya sikap egois, tanggung jawab, disiplin, kemauan, kompak, kebersamaan atau kekeluargaan, perlunya respon/rangsangan, dorongan/dukungan organisasi, minim pemetaan yang sesuai tugas pokok fungsinya, kurang komunikasi efektif, dan pengawasan. Saran yang perlu diperhatikan, perbaikan penempatan rekruitmen pegawai, pola kebutuhan yang akan memenuhi kebutuhan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sesuai dengan jenis unit pekerjaannya diperlukan penempatan pegawai atau petugas Jabatan Fungsional Umum (JFU) dengan menyesuaikan beberapa faktor seperti usia, pendidikan, memiliki kompeten dibidangnya, dan memiliki rasa kemauan ingin belajar yang tinggi. Dibuatnya sebuah team khusus yang menangani informasi kegiatan-kegiatan atasan, seksi atau pun unit lainnya pada lingkungan organisasi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara dan diperlukan sebuah pembinaan, diklat, atau pendidikan seperti diklat atau workshop keahlian di bidang tugasnya dan diklat karakter/keperibadian. Upaya pengembangan dan pembinaan ini sebagai penunjang menuju aparatur yang profesionalisme Serta perlunya dukungan organisasi dan penghargaan atas kontribusi dan rasa peduli terhadap aparatur yang berprestasi, adanya kejelasan karir dan manajemen pengawasan terhadap pegawai dan memberikan ruang komunikasi yang efektif baik lisan ataupun tulisan secara langsung atau tidak langsung, yang berguna sebagai alat penyampaian dan penghubung antara masing–masing individu, kelompok dan organisasi.
Tidak tersedia versi lain