Tesis
Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Demam Berdarah (Studi Kasus di Kelurahan Sunter Agung Kecamatan Tanjung Priok Kota Administrasi Jakarta Utara)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Sunter Agung dalam rangka pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian adalah 1) aspek komunikasi, 2) aspek perubahan sikap, pendapat dan perilaku, 3) aspek kesadaran, 4) aspek kesediaan melakukan sesuatu dan 5) aspek rasa tanggung jawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum partisipasi masyarakat Kelurahan Sunter Agung dalam rangka pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah cukup baik. Adapun hasil penelitian berdasarkan aspek-aspek penelitian dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek komunikasi sudah cukup baik, dimana dalam pengendalian penyakit DBD sudah ada program penyampaian pesan dari aparat, baik aparat Kelurahan maupun aparat kesehatan, dimana pesan-pesan yang disampaikan adalah terkait dengan bagaimana penanggulangan penyakit DBD dan cara-cara bagaiman pencegahannya. Disamping itu juga komunikasi didukung dengan kegiatan sosialisasi dan bimbingan sehingga masyarakat semakin paham dan concern terhadap penanggulangan penyakit DBD yang berkembang di lingkungan masyarakat. Begitupula halnya dengan warga masyarakat mempunyai persepsi yang sama terhadap aspek komunikasi ini dimana masyarakat mempersepsikan komunikasi dalam penanggulangan penyakit DBD di Kelurahan Sunter Agung sudah cukup baik. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku cukup baik. Bahwa pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan semakin bertambah setelah mendapatkan sosialisasi. Dan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tersebut telah berdampak kepada perubahan sikap dan tingkah laku di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat yang pasif terlihat menjadi lebih aktif setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman dari aparat kesehatan dan aparat kelurahan. Namun demikian masih terdapat anggota masyarakat yang memang belum memahami sepenuhnya bagiamana penanggulangan dan pencegahan DBD tersebut. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesadaran masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD di Kelurahan Sunter Agung sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang dengan antusias turut serta dalam kegiatan penanggulangan penyakit DBD dan dasar bagi masyarakat mengikuti kegiatan tersebut adalah karena kesadaran sebagai warga masyarakat yang harus ikut serta menjaga lingkungan dari bahaya DBD. Kesadaran warga masyarakat dalam kegiatan ini memang muncul dari dalam diri mereka sendiri, hal ini disebabkan masyarakat memang tidak ingin lingkungannya terjangkit oleh penyakit DBD, sehingga dengan kesadaran yang datang dari dalam hati, mereka turut serta ikut andil didalamnya. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesediaan melakukan sesuatu dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD di Kelurahan Sunter Agung sudah cukup baik. Dan pada dasarnya kesediaan masyarakat untuk ikut andil dalam penanggulangan penyakit DBD adalah karena merupakan kebutuhan masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat memandang harus turut berpartisipasi secara langsung. Dan kesediaan masyarakat untuk menjadi kader Jumantik merupakan salah satu indikasi kalau masyarakat peduli. 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek rasa tanggungjawab, terutama tanggungjawab masyarakat terhadap penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD sudah cukup baik. Rasa tanggungjawab masyarakat itu muncul disebabkan karena masyarakat tidak ingin daerah atau wilayahnya terjangkit wabah DBD. Awalnya memang rasa tanggungjawab dari masyarakat belum tampak, akan tetapi dengan adanya beberapa kasus DBD yang menimpa beberapa warga masyarakat, dan itulah titik dimana kesadaran dan tanggungjawab masyarakat muncul Dari kesimpulan sebagaimana diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk aspek komunikasi perlu meningkatkan intensitas penyampaian pesan kepada masyarakat terkait dengan bagaimana penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD, sehingga masyarakat akan semakin paham dengan adanya kegiatan ini. 2. Untuk aspek perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku perlu meningkatkan pemahaman kepada masyarakat dengan menambah intensitas sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga masyarakat akan semakin paham dan dengan demikian ada perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat dalam mensikapi permasalahan kesehatan terutama terkait dengan penyakit demam berdarah. 3. Bahwa dengan makin baiknya tingkat kesadaran masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan terutama penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD akan membawa kepada tingkat kesehatan di lingkungan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian peningkatan pada aspek kesadaran masyarakat merupakan hal yang paling penting untuk menjadi perhatian aparat baik aparat kelurahan maupun aparat kesehatan. 4. Untuk aspek kesediaan melakukan sesuatu dari hasil penelitian sudah cukup baik, oleh karena itu untuk meningkatkan aspek ini perlu adanya upaya dari aparatur, agar masyarakat mau turut andil dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD, misalnya dengan menjadi Kader Jumantik dan lain sebagainya. 5. Aparat harus mendorong warga masyarakat untuk turut bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan di lingkungannya, yaitu dengan memberikan peran dan aktifitas kepada masyarakat. Dan dalam hal ini aparat bertindak sebagai mitra masyarakat dalam kegiatan penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD.
Tidak tersedia versi lain