Tesis
Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Kepegawaian Dan Organisasi Settama Badan Narkotika Nasional
Kepemimpinan merupakan faktor penentu penting dalam jalannya suatu organisasi. Hal yang dilakukan pemimpin dalam memberikan pengaruhnya dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan, mengendalikan konflik internal yang terjadi dalam lingkup kepemimpinannya, serta dapat menggerakan anggota pada suatu teamwork yang solid. Budaya kerja sebagai cerminan sikap maupun perilaku anggota organisasi yang menjadikannya suatu kekhasan tersendiri dengan organisasi lainnya. Sehingga kepemimpinan dan budaya kerja dapat bersinergi dalam mempengaruhi kinerja pegawai pada suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengungkap seberapa besar pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Kepegawaian dan Organisasi Settama Badan Narkotika Nasional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sehingga terdapat tiga hipotesis yang diuji. Pertama, terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja pegawai. Kedua, terdapat pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja pegawai. Ketiga, pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Kerja secara simultan terhadap Kinerja pegawai. Populasi dari penelitian ini adalah semua pegawai pada Biro Kepegawaian dan Organisasi Settama Badan Narkotika Nasional yang terdiri atas para pejabat struktural eselon 3, para pejabat eselon 4, para pegawai dengan jabatan fungsional, dan tenaga kontrak/PHL. Dikarenakan jumlah populasi relatif kecil maka seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel yang berjumlah 50 (lima puluh) pegawai. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Responden dalam penelitian ini seluruh pegawai pada Biro Kepegawaian dan Organisasi Settama Badan Narkotika Nasional. Instrumen penelitian dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang disusun berdasarkan definisi operasional dan indikator masing-masing variabel penelitian yang dirangkum dari berbagai teori. Uji validitas instrumen dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dan dilanjutkan dengan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) Persamaan regresi antara Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja (Y) adalah Ŷ = 5,682 + 0,270X1; (b) Persamaan regresi antara Budaya Kerja (X2) dengan Kinerja (Y) adalah Ŷ = 4,042 + 0,756X2; (c) Persamaan regresi antara Kepemimpinan (X1) dan Budaya Kerja (X2) secara simultan dengan Kinerja (Y) adalah Ŷ = 2,381 + 0,117X1 + 0,575X2. Semua persamaan regresi tersebut terbukti linier pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa: (a) koefisien korelasi antara Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja (Y) adalah: rx₁y = 0,645 dan koefisien determinasinya adalah r2 = 41,60%; (b) koefisien korelasi antara Budaya Kerja (X2) dengan Kinerja (Y) adalah: rx₂y = 0,750 dan koefisien determinasinya adalah r2 = 56,25%; (c) koefisien korelasi antara Kepemimpinan (X1) dan Budaya Kerja (X2) dengan Kinerja (Y) adalah: rx₁x₂y = 0,780 dan koefisien determinasinya adalah r2 = 60,8%. Semua besaran tersebut terbukti signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan dan variabel Budaya Kerja merupakan dua faktor penting dalam peningkatan Kinerja pegawai.
Tidak tersedia versi lain