Tesis
Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi DKI Jakarta. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, pemerintah daerah DKI Jakarta, dan Bank Indonesia berupa data berkala tahun 1998 sampai dengan tahun 2009. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PAD, inflasi dan suku bunga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode deskriptif pendekatan kuantitatif dan metode regresi linier sederhana serta berganda. Fokus pengkajian dengan menggunakan metode deskriptif dititikberatkan pada analisis yang berkaitan dengan PAD yaitu inflasi dan suku bunga. Sedangkan metode regresi linier berganda digunakan untuk mengestimasi realisasi penerimaan PAD berdasarkan variabel inflasi dan atau suku bunga yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap PAD. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa: 1). persentase komponen penerimaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) yang terbesar adalah PAD dengan rata-rata sumbangsihnya per tahun sekitar 54,36 persen; dan 2). sedangkan dalam komponen PAD, sumbangsih terbesar adalah komponen dari pajak daerah dengan rata-rata sumbangsihnya sebesar 83,23 persen. Komponen penerimaan dalam pajak daerah yang terbesar adalah Bea Balik Nama/Kendaraan bermotor dan Pajak Kendaraan Bermotor. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa: 1). suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah di DKI Jakarta; 2). inflasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan asli daerah di DKI Jakarta; dan 3) inflasi dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah di DKI Jakarta. iv Dalam mengestimasi pendapatan asli daerah di DKI Jakarta disarankan untuk mempertimbangkan faktor moneter berupa suku bunga. Jika menggunakan asumsi besaran suku bunga sebesar 6,5 persen (sesuai asumsi makro perencanaan pembangunan nasional), maka perkiraan besaran PAD di provinsi DKI Jakarta sebesar 8,954 triliun rupiah.
Tidak tersedia versi lain