Tesis
Sistem Pengendalilan Intern Pada Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian
internal Perum Jamkrindo telah sesuai dengan menilai lima aspek dalam sistem
pengendalian intern yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi serta Pemantauan.
Pokok Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Sistem
Pengendalian Intern pada Perum Jamkrindo berdasarkan lima aspek dalam SPI
tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian
Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif, yaitu menguraikan penjelasan yang
menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu dan lebih
banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas organ perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan hal hal sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah praktek yang baik dalam pelaporan
keuangan berkaitan dengan piutang subrograsi dan penanaman nilai-nilai
yang telah ada pada budaya perusahaan melalui sosialisasi secara periodik.
2. Penilaian Risiko
Risiko yang dihadapi oleh Perum Jamkrindo dalam tataran operasional utama
perusahaan ada empat yaitu : Risiko penjaminan, Risiko Co guarantee,
Risiko Keuangan dan Risiko Pasar.
3. Aktivitas Pengendalian
Pengelolaan piutang subrogasi dan piutang co guarantee belum didukung
oleh daftar rincian piutang subrogasi dan daftar agunan subrogasi yang valid.
4. Informasi dan Komunikasi
Keluhan yang berasal dari luar (terjamindan/atau penerima jaminan)
disampaikan secara lisan melalui telepon langsung kepada divisi terkait.
5. Pemantauan
Fungsi unit SPI belum sepenuhnya optimal karena dalam pelaksanaannya
masih mempunyai kendala diantaranya keterbatasan SDM.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti dapat menyarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Senantiasa menanamkan nilai-nilai integritas perusahaan melalui sosialisasi
secara periodik.
2. Meningkatkan penggunaan analisis 4P, yaitu Prospect, Productivity, Payment,
dan Personality pada saat proses penerimaan penjaminan dan meningkatkan
pengawasan pada risiko co guarantee.
3. Meningkatkan rekonsiliasi antar unit yang terkait dengan pengelolaan piutang
subrogasi dan pihak ketiga dalam hal ini pihak perbankan.
4. Meningkatkan fungsi unit SPI, agar kendala yang ada dapat teratasi dengan
memenuhi sumber daya yang cukup.
Tidak tersedia versi lain