Tesis
Analisis Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) Pegawai Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan
Kecerdasan emosi adalah salah satu soft competencies. Kecerdasan emosi adalah kemampuan dalam mengelola emosi, dan menyelaraskan antara emosi yang timbul dan ekspresi yang keluar setelah emosi tersebut timbul, sehingga dapat menimbulkan efek yang baik bagi dirinya dan lingkungan sekeliling. Melalui kecerdasan emosi yang dimiliki, SDM dapat mengendalikan diri, dapat bertahan menghadapi beban dan frustasi, memiliki kemampuan untuk mengatur suasana hati dan mengelola beban stress sehingga tidak melumpuhkan kemampuan berpikir. Kecerdasan emosi dalam konteks pekerjaan, adalah kemampuan untuk bertanggungjawab terhadap proses penyelesaian pekerjaan dalam segala kondisi, kemampuan untuk memotivasi diri ketika berada dalam kondisi menanggung beban kerja dan menghadapi kekecewaan, kemampuan menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan lingkungan kerja sehingga dapat meminimalisir konflik dalam lingkungan kerja, dan kemampuan mengetahui yang orang lain rasakan dan harapkan. Orang lain yang dimaksudkan disini bisa meliputi atasan, rekan sejawat, bawahan atau juga pelanggan. Aspek-aspek kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri; kemampuan memahami emosi orang lain; motivasi diri dan kemampuan hubungan interpersonal/ social. Kecerdasan emosi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan masih perlu peningkatan dan perbaikan, baik dari segi kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri, kemampuan memahami emosi orang lain, kemampuan memotivasi diri dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan lingkungannya. Dilihat dari aspek memahami dan mengelola emosi diri sendiri, dengan sub aspek pengendalian diri, percaya diri dan konsep diri, kondisi eksisting di Biro Umum Setjen Kemenhub masih belum maksimal dan dapat ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan pegawai dalam mengelola kekecewaan yang didapatnya, yaitu dengan melawan alur perintah pimpinan, merasa tidak diperlakukan secara adil, rasa iri dan kecewa terhadap lingkungannya; Dilihat dari aspek memotivasi diri, dengan sub aspek motif atau dorongan untuk bangkit dan bekerja, kondisi eksisting di Biro Umum Setjen Kemenhub masih belum maksimal, dapat dilihat dari proses ketika seorang pegawai mendapatkan kekecewaan akibatnya pegawai tersebut kurang mampu memotivasi dirinya untuk bangkit dan tetap berfikiran positif, sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Dilihat dari aspek mengenali Emosi Orang Lain, dengan sub aspek saling pengertian, kepedulian terhadap kepuasan pelanggan, dan komitmen pada organisasi kondisi eksisting di Biro Umum Setjen Kemenhub masih terjadinya konflik pegawai dengan pegawai, dan pegawai dengan atasannya dalam hal ini key informant, dan terjadinya efek penundaan pekerjaan dikarenakan masalah emosi. Dilihat dari aspek mengelola hubungan interpersonal, dengan sub aspek kemampuan beradaptasi, dan kemapuan untuk membina hubungan yang baik dengan lingkungan kerjanya kondisi eksisting di Biro Umum Setjen Kemenhub masih terjadi konflik internal. Tugas dan fungsi yang memiliki arti pekerjaan dan pola perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu manajemen dan ditentukan berdasarkan status yang ada padanya. Dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi di Biro Umum, Setjen, Kemenhub terhambat dikarenakan kecerdasan emosi pegawainya. Sumber daya manusia (SDM) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting untuk mencapai sasaran suatu organisasi. Dalam menciptakan SDM yang mampu bekerjasama, cakap, terampil dan berpendidikan dalam pelaksanaan MSDM atau SDM yang memiliki kompetensi, dilakukan dengan mempertimbangkan perencanaan kebutuhan SDM dimasa yang akan datang, sehingga organisasi memiliki amunisi yang kuat dalam menghadapi perubahan dan rencana selanjutnya. Kompetensi merupakan kemampuan/ kecakapan individu dalam mengelola beban kerja, yang dilandasi aspek pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan perilaku (behavior). 5 (lima) tipe karakteristik kompetensi, yaitu, motif, sifat, konsep diri, pengetahuan dan keahlian. Dalam upaya meningkatkan kondisi kecerdasah emosi pegawai Biro Umum Setjen Kemenhub perlu dilakukan langkah-langkah sesuai sub aspek kecerdasan emosi, seperti, melenggarakan atau mengikutsertakan para pegawai untuk melakukan upgrading atau peningkatan kemampuan melalui seminar, workshop, pendidikan dan pelatihan; penyelenggaraan/ ikut serta pada acara outing/ outbond, sehingga diharapkan akan terpupuk konsep dalam bekerjasama dan aspeknya, yaitu saling pengertian, saling percaya, kemampuan dan tanggung jawab untuk sama-sama dalam penyelesaian proses pekerjaan; melakukan proses pembinaan/ coaching dan pemberian penghargaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pegawai; menyelenggarakan capacity building melalui penyelenggaraan kegiatan seminar motivasi, dan pembinaan oleh pimpinannya agar seorang pegawai dapat mempunyai penilaian yang baik tentang dirinya; melaksanakan pembinaan, serta penyelenggaraan/ ikut serta dalam kegiatan ceramah keagamaan atau menyelenggarakan kegiatan peningkatan daya tahan fisik dan mental, seperti kegiatan konsultasi dengan psikolog atau penyelenggaraan refreshing; memenuhi prinsip right man in the right place dalam proses penempatan pegawai; pengembangan budaya yang baik, sehingga dapat membangun kecerdasan emosi pegawai.
Tidak tersedia versi lain