Skripsi
Motivasi Kerja Pegawai Biro Umum Kementerian Kesehatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Motivasi Kerja Pegawai Biro Umum Kementerian Kesehatan. Motivasi kerja yang peneliti teliti diambil dari teori Frederick Herzberg yang mengatakan bahwa motivasi berdasarkan oleh dua faktor yaitu faktor motivator (intrinsik) dan faktor hygiene (ekstrinsik). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan yang menjadi key informant adalah Kepala Bagian di Biro Umum, Pegawai di Bagian TU Pimpinan dan Protokol, Pegawai di Bagian Gaji dan Tata Usaha serta ex Pegawai Bagian TU Pimpinan dan Protokol. Pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara, sumber tertulis dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa secara umum Pegawai Biro Umum Kementerian Kesehatan mempunyai motivasi kerja yang baik. Untuk lebih jelasnya Penulis akan menyimpulkan dari aspek yang diteliti yaitu : A. Aspek Motivator (Intrinsik) 1. Prestasi adalah kemampuan kerja seseorang, baik berupa keterampilan, keahlian, efisiensi dan efektivitas kerjanya. Prestasi pegawai biro umum yang ditunjukkan cukup baik karena pegawai menggunakan waktu bekerja secara efektif dan efisien. 2. Pengakuan secara garis besar adalah penghargaan yang diberikan atasan kepada pegawai biro umum. Bentuk penghargaan dari atasan adalah promosi dan kesempatan dinas ke luar negeri. 3. Pekerjaan yang sifatnya rutinitas membuat Pegawai Biro Umum merasa jenuh. vi 4. Pegawai Biro Umum bertanggung jawab dan menunjukkan kemajuan dalam bekerja. B. Aspek Hygiene (Ekstrinsik) 1. Kebijaksanaan dan administrasi membuat Pegawai Biro Umum menghormati atasan dan mendukung pegawai dalam bekerja. Kebijaksanaan yang diberikan berupa ijin untuk melanjutkan kuliah atau ijin untuk tidak masuk kantor seperti ijin karena anak sakit. 2. Pengawasan dari atasan untuk membangun kerjasama antara rekan kerja sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Pengawasan dapat menumbuhkan motivasi pegawai karena pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan tujuan. 3. Upah atau gaji yang diterima Pegawai Biro Umum sudah cukup dan merupakan salah satu motivasi untuk bekerja. 4. Hubungan interpersonal dengan atasan dan bawahan serta rekan kerja tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan dua orang informan mengajukan pindah ke bagian yang lain. 5. Kondisi kerja yang dirasakan oleh Pegawai Biro Umum tidak kondusif dan sebagian pegawai merasa jenuh. Sebagai tindak lanjut kesimpulan tersebut diatas, maka Penulis akan memberikan saran sesuai aspek yang diteliti yaitu : A. Aspek Motivator (Intrinsik) 1. Prestasi pegawai harus dipertahankan yang selama ini sudah berjalan dengan baik. 2. Pengakuan dari atasan tetap diperlukan guna meningkatkan motivasi kerja pegawai. 3. Pekerjaan yang sifatnya rutinitas dan membuat pegawai merasa jenuh perlu ada rotasi pegawai untuk penyegaran. 4. Tanggung jawab dan kemajuan yang ditunjukkan oleh pegawai tetap dipertahankan dan dijaga yang sudah sangat baik selama ini. vii B. Aspek Hygiene (Ekstrinsik) 1. Kebijaksanaan dan administrasi yang selama ini diberikan oleh atasan kepada pegawai agar tetap diberikan supaya motivasi kerja pegawai tetap terjaga dengan baik. 2. Pengawasan dari atasan diperlukan agar pegawai bekerja sesuai dengan tujuan dan pegawai berada di tempat kerja pada saat jam kerja. 3. Upah atau gaji yang diterima oleh pegawai sudah mencukupi kebutuhan fisiologis pegawai dan bila perlu diberikan insentif atau dinas luar untuk menambah motivasi kerja pegawai. 4. Hubungan interpersonal antara atasan dan bawahan serta rekan kerja perlu diperbaiki agar situasi kerja terasa nyaman. 5. Kondisi kerja agar diperbaiki untuk menghindari situasi yang kurang menyenangkan. Atasan sebagai pemimpin berlaku sebagai penasehat jika ada konflik yang terjadi di antara bawahannya.
Tidak tersedia versi lain