Tesis
Penerapan E-Audit Pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) (Studi Kasus Pada Kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) di Jakarta)
Berdasarkan teori Perilaku Terencana dari Ajzen (1991), Niat seseorang untuk berperilaku diprediksi dengan sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan, dan berdasar teori penerimaan terhadap teknologi dari Davis (1986), Kecenderungan/niat berperilaku menggunakan teknologi baru diprediksi dengan kemudahan menggunakan yang dirasakan, kegunaan yang dirasakan, dan sikap terhadap penggunaan. Penelitian ini menggunakan modifikasi dari dua teori diatas untuk menjelaskan niat auditor untuk menggunakan e-Audit yang diimplementasikan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Penelitian tentang Penerapan e-Audit Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ini menghasilkan kesimpulan yang mendukung Teori penerimaan terhadap teknologi (Technology Acceptance Model) namun tidak terhadap Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior). Variabel Kemudahan Penggunaan yang dirasakan (X1) yang signifikan berpengaruh positif terhadap Kegunaan yang dirasakan (X2) dan mendukung hipotesis penelitian dengan koefisien jalur Px2x1 = 0,740 dan Signifikansi (Sig) = 0,000, namun tidak berpengaruh secara langsung terhadap Niat Pemeriksa Untuk Menggunakan e-Audit (Y) dengan koefisien jalur Pyx1 = -0,043 dan Signifikansi (Sig) = 0,692 seperti telah dihipotesiskan oleh peneliti. Kegunaan yang dirasakan (X2) dalam penelitian ini diketahui berpengaruh positif signifikan terhadap Niat Pemeriksa Untuk Menggunakan e-Audit (Y) dengan koefisien jalur Pyx2 = 0,687 dan Signifikansi (Sig) = 0,000, sehingga mendukung hipotesis penelitian. Sedangkan variabel independen exogenous Norma Subyektif (X3) tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Niat Pemeriksa Untuk Menggunakan e-Audit (Y) dengan koefisien jalur Pyx3 = 0,105 dan Signifikansi (Sig) = 0,279, sehingga hipotesis penelitian tidak terbukti. Dari data diatas disimpulkan dalam penelitian ini bahwa niat pemeriksa dalam menggunakan sistem e-Audit (Y) dalam pemeriksaan dipengaruhi secara langsung oleh Kegunaan yang dirasakan (Perceived Usefulness) dari sistem e-Audit tersebut dalam mendukung tugas pemeriksaan. Sementara itu Kegunaan yang dirasakan (Perceived Usefulness) sistem ini juga dipengaruhi secara langsung oleh Kemudahan Penggunaan yang dirasakan (X1) dari sistem E-audit tersebut (Perceived Ease Of Use). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori penerimaan terhadap teknologi memprediksi niat menggunakan e-Audit lebih baik dari teori perilaku terencana. Hasil penelitian juga menyediakan informasi spesifik yang dapat digunakan untuk mendisain sistem e-Audit di Badan Pemeriksa Keuangan menjadi lebih maju di masa datang.
Tidak tersedia versi lain